SPESIFIKASI Drone Iran yang Ikut Bombardir Ibu Kota Ukraina: Dulu Diremehkan Kini bak Malaikat Maut
Drone Shahed-136 juga mampu beroperasi dalam jarak jauh, hingga masuk ke garis belakang dan menghancurkan pertahanan musuh.
Editor: Malvyandie Haryadi
Kepala Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin mengatakan, warga Rusia dan beberapa negara asing telah membantu persiapan serangan itu.
Menurut Bastrykin, penyelidik telah menetapkan bahwa truk yang diledakkan itu melintasi Bulgaria, Georgia, Armenia, Ossetia Utara, dan Wilayah Krasnodar.
Dia telah memerintahkan penyelidikan atas insiden yang meruntuhkan bagian jalan tersebut.
Pejabat Ukraina belum mengindikasikan bahwa pasukan mereka berada di balik serangan itu.
Namun, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, membantah tuduhan Putin.
Dia menulis bahwa "hanya ada satu negara teroris di sini" dan bahwa "seluruh dunia tahu siapa itu".
"Apakah Putin menuduh Ukraina melakukan terorisme? Kelihatannya terlalu sinis bahkan untuk Rusia," katanya.
Pada hari Sabtu, Presiden Volodymyr Zelensky mengakui insiden itu dalam pidato malamnya.
"Hari ini bukan hari yang buruk dan sebagian besar cerah di wilayah negara kita."
"Sayangnya di Krimea mendung. Meski juga hangat," ungkap Zelensky.
Namun, kegembiraan Zelensky berubah menjadi kemarahan setelah Rusia membalas.
Presiden Ukraina tersebut tidak terima dan mengecam serangan balasan Rusia.