Rusia Bakal Evakuasi Penduduk Kherson saat Pasukan Ukraina Maju
Gubernur yang ditunjuk Rusia di Kherson meminta bantuan Moskow untuk mengevakuasi penduduknya ketika pasukan Ukraina maju.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Kherson, Vladimir Saldo meminta bantuan Rusia untuk mengevakuasi warganya.
Saldo meminta warganya untuk mengungsi ke wilayah Rusia ketika pasukan Ukraina maju.
Permintaan Saldo ini didukung oleh Wakil Perdana Menteri Rusia, Marat Khusnullin dalam sebuah pesan di televisi pemerintah.
Dikutip dari BBC, Ukraina menolak tuduhan bahwa pihaknya menargetkan warga sipilnya sendiri.
Pasukannya baru-baru ini merebut kembali beberapa wilayah barat laut Kherson, mendekati ibu kota regional, Kota Kherson.
"Pemerintah mengambil keputusan untuk mengatur bantuan untuk kepergian penduduk wilayah (Kherson) ke wilayah lain di negara itu," kata Khusnullin, yang memiliki tanggung jawab khusus untuk Rusia selatan dan Krimea.
Baca juga: Penjelasan Menteri Luar Negeri RI Soal Konfirmasi Kehadiran Presiden AS, Rusia dan China di KTT G20
"Kami akan memberi semua orang akomodasi gratis dan semua yang diperlukan," lanjutnya.
Sementara itu, Gubernur Kherson, Vladimir Saldo mengklaim bahwa daerahnya telah dihujani rudal setiap hari oleh pasukan Ukraina.
Maka dari itu, lanjut Saldo, dirinya meminta warganya untuk segera mengungsi ke wilayah lain di Rusia.
"Setiap hari, kota-kota di wilayah Kherson menjadi sasaran serangan rudal," ujar Saldo, dikutip dari Al Jazeera.
"Dengan demikian, kepemimpinan pemerintahan Kherson telah memutuskan untuk memberi keluarga Kherson pilihan untuk bepergian ke wilayah lain di Federasi Rusia untuk beristirahat dan belajar," lanjutnya.
Baca juga: SBY: Para Pemimpin Dunia Tak Boleh Abstain Sikapi Konflik Ukraina-Rusia
Kantor berita Rusia TASS melaporkan kelompok pertama warga sipil yang melarikan diri dari Kherson diperkirakan akan tiba di wilayah Rostov Rusia segera setelah Jumat.
Sejak awal Oktober, pasukan Ukraina telah menerobos garis depan Rusia di sana dalam kemajuan terbesar mereka di selatan sejak perang dimulai.
Sejak itu, mereka telah maju dengan cepat di sepanjang tepi barat Dnieper, yang bertujuan untuk memotong ribuan tentara Rusia dari jalur pasokan dan rute pelarian potensial kembali melintasinya.