Roket Rusia Menghantam Gedung Sekolah di Wilayah Zaporizhzhia
Roket Rusia menghantam sebuah sekolah di wilayah Zaporizhzhia tenggara Ukraina pada Kamis (20/10/2022), menurut seorang pejabat Ukraina.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Roket Rusia menghantam sebuah sekolah di wilayah Zaporizhzhia tenggara Ukraina pada Kamis (20/10/2022), menurut seorang pejabat Ukraina.
"Pagi ini, sekitar pukul 07.20 (waktu setempat), teroris Rusia meluncurkan serangan roket ke wilayah sekolah khusus anak-anak di desa Komyshuvakha," kata Wakil Kepala Kantor Presiden Ukraina, Kyrylo Tymoshenko di Telegram.
“Informasi tentang kehancuran dan korban sedang diklarifikasi.”
Dikutip CNN, desa ini terletak sekitar 35 kilometer (22 mil) tenggara kota Zaporizhzhia.
Lokasinya tidak jauh dari garis depan konflik.
Meskipun kota itu berada di bawah kendali Ukraina, sekitar tiga perempat wilayah Zaporizhzhia yang lebih besar diduduki oleh pasukan Rusia.
Baca juga: Dapat Diskon, Menkeu Pakistan Pertimbangkan Beli Minyak Rusia
Wilayah itu adalah salah satu dari empat wilayah Ukraina yang diklaim Rusia dicaplok dengan melanggar hukum internasional.
Serangan Rusia di fasilitas listrik Ukraina
Lebih lanjut, sebuah fasilitas infrastruktur energi dan kawasan industri dihantam semalam di wilayah Kryvyi Rih tengah Ukraina, Kamis (20/10/2022).
Kepala Administrasi militer Dnipropetrovsk, Valentyn Reznichenko mengatakan, serangan tersebut menyebabkan kehancuran serius.
“Itu adalah malam yang menegangkan di wilayah Kryvyi Rih. Rusia menyerang sebuah perusahaan industri dan fasilitas infrastruktur energi, yang mengakibatkan kehancuran serius. Tim respons sedang bekerja," tulis posting itu.
“Laporan awal tidak ada korban jiwa. Di daerah lain, malam berlalu tanpa keadaan darurat dan saat ini, semuanya tenang. ”
Baca juga: Mengapa Vladimir Putin Umumkan Darurat Militer di 4 Wilayah Pendudukan?
Pemadaman bergilir
Pemadaman bergilir akan dimulai Kamis ini di seluruh Ukraina.
Seperti diketahui, Ukraina kehilangan setidaknya 40 persen dari kapasitas pembangkit listriknya setelah beberapa hari serangan Rusia terhadap target infrastruktur energi.