Amou Haji, Berjuluk Pria Terkotor di Dunia Meninggal, 70 Tahun Lebih Tak Mandi karena Takut Sakit
Amou Haji meninggal dunia pada usia 94 tahun, dirinya dijuluki sebagai pria terkotor di dunia.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Amou Haji yang dijuluki sebagai pria terkotor di dunia, telah meninggal di usia 94 tahun di Iran.
Amou Haji menjadi sorotan lantaran dirinya tidak pernah mandi hingga 70 tahun lebih, atau lebih dari setengah abad.
Dalam banyak foto yang beredar di media, pria tua tersebut hampir seluruh tubuhnya dipenuhi dengan kotoran.
Amou Haji telah menolak menggunakan sabun dan air selama lebih dari setengah abad, karena khawatir akan membuatnya sakit.
Namun sebelum dirinya meninggal dunia, dilaporkan dirinya akhirnya mandi, walaupun sebelumnya telah menghindari upaya oleh penduduk desa untuk membersihkannya.
Baca juga: 22 Negara Antre Beli Drone Bersenjata Buatan Iran Setelah Digunakan Perang Rusia Vs Ukraina
Seperti diketahui, Amou Haji merupakan warga berkebangsaan Iran yang tinggal di provinsi selatan Fars.
Menurut kantor berita IRNA Iran, dia jatuh sakit tak lama setelah dirinya mandi atau dibersihkan dan meninggal pada hari Minggu (23/10/2022), dikutip dari BBC, Rabu (26/10/2022).
Dalam wawancara sebelumnya, yang diberikan kepada Tehran Times pada tahun 2014, Amou Haji mengungkapkan pilihan untuk hidup jauh dari higienis lantaran "kemunduran emosional" ketika dia masih muda.
Bertahun-tahun tidak mandi telah membuat kulitnya tertutup sangat kotor.
Amou Haji menceritakan makanannya terdiri dari daging busuk dan air tidak bersih yang diminum dari kaleng minyak bekas, dirinya menghindari makanan segar dan bersih.
Sementara makanan favoritnya adalah landak.
Ia juga suka merokok, bahkan mengisap lebih dari satu batang rokok sekaligus.
Upaya untuk memandikannya atau menawarkan air bersih untuk diminum, membuatnya sedih, kata kantor berita itu.
Baca juga: Akankah Isu Penjualan Drone Iran ke Rusia Berdampak pada Kesepakatan Nuklir?
Dikutip dari Independent.co.uk, Amou Haji tinggal di antara lubang di tanah dan gubuk batu bata yang dibangun oleh tetangga yang peduli di desa Dejgah.