Serangan di Supermarket Milan Tewaskan 1 Orang dan Lukai 4 Lainnya, Termasuk Pemain Arsenal
Serangan di pusat perbelanjaan di Milan pada Kamis (27/10/2022) menewaskan satu orang dan melukai empat lainnya, termasuk pemain Arsenal, Pablo Mari.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Terjadi serangan di sebuah pusat perbelanjaan di dekat Milan, Italia utara pada Kamis (27/10/2022).
Serangan tersebut menewaskan satu orang dan melukai empat orang lainnya, termasuk Pablo Mari, pemain sepak bola pinjaman dari Arsenal.
Seorang tersangka berusia 46 tahun telah ditahan.
Tetapi motif serangan di supermarket di Kota Assago itu masih belum jelas.
Dikutip dari CNA, polisi Carabinieri mengatakan satu orang tewas, yakni seorang warga negara Bolivia berusia 47 tahun yang bekerja di supermarket.
Laporan media mengatakan polisi telah mengesampingkan kaitan serangan tersebut dengan terorisme.
Baca juga: Bek Arsenal Pablo Mari Ditikam di Supermarket Italia, Alami Luka di Bagian Punggung
Pria itu mengambil pisau dari rak di supermarket Carrefour di mal dan mulai menyerang orang secara acak, dengan setidaknya empat orang terluka, kata laporan.
"(Seorang) karyawan muda supermarket ... sayangnya kehilangan nyawanya akibat luka yang dideritanya," kata Attilio Fontana, presiden wilayah Lombardy, yang mencakup Milan.
Kemudian dia menambahkan bahwa orang-orang yang terluka untungnya tidak dalam bahaya yang mengancam jiwa.
Fontana berterima kasih kepada karyawan, pelanggan, dan polisi yang campur tangan untuk menghentikan tersangka.
Serta berterima kasih pada staf medis yang membantu para korban.
Di antara mereka yang cedera adalah Pablo Mari, bek Spanyol untuk klub sepak bola Monza, dengan status pinjaman dari Arsenal.
Chief Executive Monza Adriano Galliani mengatakan kepada Sky Italy bahwa Pablo mengalami luka yang cukup dalam di bagian punggung.
"Pablo Mari memiliki luka yang cukup dalam di punggungnya, yang untungnya tidak menyentuh organ vitalnya seperti paru-paru atau lainnya. Nyawanya tidak dalam bahaya, dia harus segera pulih," kata Galliani.