Pilu Ayah di China, Anaknya Tewas karena Terlambat Ditangani Imbas Kebijakan Nol-Covid Xi Jinping
Tuo Shilei menyebut putranya meninggal karena terlambat ditangani imbas lockdown ketat di Lanzhou sebagai bagian dari kebijakan nol-Covid China.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Upacara diadakan di kota asal keluarga terdekat, Hezheng.
Tuo tidak hadir, karena takut dikarantina pada saat kedatangan.
Baca juga: Pabrik iPhone di China Janjikan Bonus Uang setelah Pekerjanya Kabur Imbas Lockdown Covid-19
Baca juga: Apple Pangkas Target Produksi iPhone 30 Persen, Imbas Pembatasan Covid-19 di China
Kasus Covid-19 di China
China mencatat 3.200 kasus Covid-19 lokal harian pada 2 November, tertinggi dalam dua setengah bulan.
Sebanyak 531 kasus di antaranya bergejala dan 2.669 tidak menunjukkan gejala, lapor Komisi Kesehatan Nasional pada Kamis (3/11/2022), lapor Reuters.
Ini adalah pertama kalinya kasus harian lokal melebihi 3.000 sejak 17 Agustus.
China berusaha untuk mengendalikan wabah Covid-19 secepat mungkin, jelas komisi kesehatan mengatakan pada hari Rabu.
Pihaknya mengatakan, China harus teguh berpegang pada kebijakan "dinamis nol-Covid".
China berulang kali mengatakan tidak akan goyah dari kebijakannya tentang Covid, meskipun penguncian dan pembatasan massal merugikan ekonomi.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)