Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-gara Tragedi Itaewon, Korea Selatan Giatkan Pelatihan CPR dalam Kurikulum Pendidikan Nasional

Kepala Pendidikan Seoul Cho Hee-yeon mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan langkah untuk memperkuat pendidikan keselamatan, seperti belajar CPR

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Gara-gara Tragedi Itaewon, Korea Selatan Giatkan Pelatihan CPR dalam Kurikulum Pendidikan Nasional
AFP/JUNG YEON-JE
Ambulans tiba di lokasi di mana puluhan orang menderita serangan jantung di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. Di tengah meningkatnya kesadaran tentang pentingnya pelatihan CPR, pemerintah Korea Selatan mengatakan akan menambahkan kursus pendidikan terkait situasi darurat seperti CPR dalam kurikulum pendidikan nasional. (Photo by JUNG YEON-JE / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Setelah tragedi mematikan yang terjadi pada malam perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan (Korsel), warga yang secara sukarela melakukan Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru untuk pertolongan pertama pada para korban yang tidak sadarkan diri pun menjadi berita.

Di tengah meningkatnya kesadaran tentang pentingnya pelatihan CPR, pemerintah Korea Selatan mengatakan akan menambahkan kursus pendidikan terkait situasi darurat seperti CPR dalam kurikulum pendidikan nasional.

Dikutip dari laman www.koreaherald.com, Jumat (4/11/2022), Kementerian Pendidikan Korea Selatan mengatakan akan menambahkan 'langkah-langkah keamanan di daerah ramai' ke pendidikan keselamatan standar untuk anak-anak.

Baca juga: Korea Selatan Tingkatkan Pengawasan di Stasiun Kereta Bawah Tanah Pasca Tragedi di Itaewon

Perlu diketahui, seorang siswa sekolah menengah pertama dan lima siswa sekolah menengah atas kehilangan nyawa mereka dalam tragedi itu.

Lebih khusus lagi, kebijakan baru ini akan menambah pelatihan praktis dan kurikulum terkait bagi siswa tentang bagaimana bertindak dalam insiden yang terjadi di daerah ramai, baik di sekolah dasar maupun menengah.

Anak-anak prasekolah akan diajarkan untuk menahan diri dari mengunjungi daerah tersebut, dan mematuhi prosedur keselamatan.

Berita Rekomendasi

Setelah memberikan penghormatan kepada para korban pada hari Minggu lalu, Kepala Pendidikan Seoul Cho Hee-yeon mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan langkah-langkah untuk memperkuat pendidikan keselamatan, seperti belajar CPR.

Menurut data Statistik Korea, peluang bertahan hidup ketika staf non-medis melakukan CPR adalah 15 persen, dibandingkan dengan 6,2 persen ketika tidak dilakukan CPR.

Ini menunjukkan CPR yang dilakukan oleh orang yang bukan dokter berlisensi pun berpotensi menyelamatkan nyawa.

Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga turut bergabung untuk mengajar anak-anak bagaimana melindungi diri mereka sendiri dalam situasi darurat dan mengatakan akan memperluas pendidikan CPR ke fasilitas siswa serta mewajibkan konselor dan instruktur siswa untuk disertifikasi.

Baca juga: Bantuan Tertunda, Keluarga WNA yang Tewas Pesta Halloween Itaewon Pakai Sumbangan Pulangkan Jenazah

Terkait hal ini, kementerian itu telah mendistribusikan pedoman perawatan darurat ke fasilitas pelatihan remaja dan fasilitas terkait remaja lainnya, sambil memerintahkan organisasi afiliasinya dan pemerintah daerah untuk memberikan CPR serta pelatihan darurat lainnya kepada pekerja dan remaja yang menggunakan fasilitas tersebut.

Sebelumnya, tragedi mematikan yang terjadi pada malam perayaan Halloween di distrik Itaewon pada Sabtu lalu telah menyebabkan 156 orang tewas dalam lonjakan kerumunan massa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas