Mantan Dubes RI di Tiongkok Bicara Strategi Presiden Xi Jinping Jalin Kerjasama dengan Negara Lain
Soegeng Rahardjo mengatakan, hubungan Indonesia dan Tiongkok sangat dekat khususnya setelah kedua negara menandatangani kesepakatan hubungan antara
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Soegeng Rahardjo mengatakan, hubungan Indonesia dan Tiongkok sangat dekat khususnya setelah kedua negara menandatangani kesepakatan hubungan antara kedua negara di level kemitraan strategis pada tahun 2013 yang lalu.
Kemitraan strategis yang dibuat tahun 2013 menjadi titik penting dalam perkembangan hubungan kedua negara yang cukup baik.
"Akhir-akhir ini kerja sama dalam menanggulangi Covid-19 juga membuktikan hubungan kedua negara sangat baik," kata Soegeng saat menjadi narasumber talkshow Idiom Klasik dari Xi Jinping episode ke-1 yang ditayangkan di TVRI belum lama ini.
Berdasarkan pengamatan Soegeng, pemerintah negara Tiongkok mementingkan kerja sama antarnegara dan menang bersama.
Itu telah ditunjukkan Presiden Tiongkok Xi Jinping melalui dua idiom klasik yang dikutip saat berpidato.
"Dua idiom yang dimaksud adalah Jika Anda membuat rencana, Anda harus membuat rencana demi seluruh masyarakat, bukan rencana untuk kepentingan diri sendiri dan sulit bagi seseorang untuk bangkit sendirian, tetapi akan lebih mudah dan cepat jika bangkit bersama-sama," katanya.
Dalam kesempatan sama, Sukron Makmun, intelektual muda NU dalam acara tersebut mengatakan, sebenarnya kecerdasan-kecerdasan Tiongkok memiliki kesamaan dengan agama Islam dan budaya Indonesia.
"Budaya Tiongkok dengan Indonesia tidak bisa dilepaskan, perkembangan kedua negara juga dibutuhkan bergandengan tangan, baik di bidang perdagangan dan investasi, maupun di bidang transfer teknologi," katanya.
Baca juga: Orang-orang Penting Dunia akan Kumpul di Bali: Elon Musk, Xi Jinping, Joe Biden hingga Bill Gates
Talkshow Idiom Klasik dari Xi Jinping ini merupakan hasil kerjasama TVRI dan China Media Group totalnya memiliki 3 episode dan episode selanjutnya akan ditayangkan pada tanggal 8 dan 22 November mendatang dan tetap di Indonesia Bicara, TVRI.