Mengenal Pemilu Paruh Waktu 8 November 2022 di AS, Hasilnya akan Pengaruhi Pemerintahan Joe Biden
Pemilihan umum paruh waktu AS akan digelar pada 8 November 2022, ini pengertian dan dampaknya bagi pemerintahan Joe Biden.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Jika Demokrat bertahan, Presiden Biden akan dapat melanjutkan rencananya tentang perubahan iklim, untuk memperluas program perawatan kesehatan yang dikelola pemerintah, melindungi hak aborsi dan memperketat kontrol senjata.
Jika Partai Republik menguasai salah satu kamar, mereka akan dapat menghentikan agenda itu secara efektif.
Mereka juga akan dapat mengendalikan komite investigasi, sehingga mereka dapat mengakhiri penyelidikan atas serangan 6 Januari 2021 di US Capitol oleh para pendukung mantan Presiden Donald Trump.
Mereka mungkin juga meluncurkan penyelidikan baru ke dalam topik yang lebih konservatif, seperti urusan bisnis China dari putra Joe Biden atau penarikan tiba-tiba pasukan AS dari Afghanistan.
Akan lebih sulit bagi Joe Biden untuk membuat penunjukan baru, termasuk ke Mahkamah Agung AS.
Dominasi Partai Republik juga akan menghambat kebijakan luar negerinya, terutama bantuan untuk Ukraina, karena memerangi invasi Rusia.
Namun, Presiden Biden dapat menggunakan hak vetonya dan memblokir undang-undang konservatif tentang aborsi, imigrasi, dan pajak.
Bisakah dijadikan prediksi pilpres 2024?
Pemilu paruh waktu bisa memberi petunjuk tentang siapa yang mungkin mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Republik untuk tahun 2024.
Jika kandidat yang didukung oleh Donald Trump berkinerja buruk, dia cenderung tidak mendapatkan dukungan dari partai Republik untuk mencalonkan diri sebagai presiden lagi.
Jika Demokrat dapat mempertahankan kekuasaan di Michigan, Wisconsin, dan Pennsylvania, hal itu akan memberi mereka kepercayaan diri untuk membuat Presiden Joe Biden terpilih kembali.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.