Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terpilih Jadi Perdana Menteri Lagi, Benjamin Netanyahu Mulai Bentuk Koalisi Pemerintahan Israel

Dengan bantuan partai ultra-Ortodoks dan aliansi baru dengan sayap kanan,Netanyahu memenangkan suara mayoritas di pemilihan kelima yang digelar Israel

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Terpilih Jadi Perdana Menteri Lagi, Benjamin Netanyahu Mulai Bentuk Koalisi Pemerintahan Israel
AFP
Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) dan istrinya Sarah menunggu sidang pendahuluan dalam gugatan pencemaran nama baik terhadapmantan PM Ehud Olmert di Pengadilan Tel Aviv, Senin (10/1/2022). - Dengan bantuan partai ultra-Ortodoks dan aliansi baru dengan sayap kanan,Netanyahu memenangkan suara mayoritas di pemilihan kelima yang digelar Israel dalam empat tahun. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah memulai negosiasi bersama koalisi untuk membentuk pemerintahan.

Setelah satu tahun menjadi oposisi, dan bertahun-tahun kekacauan politik yang dipicu oleh persidangan korupsinya yang sedang berlangsung, politisi veteran itu kembali dalam pemilihan PM pada Selasa (31/10/2022).

Dengan bantuan partai ultra-Ortodoks dan aliansi baru serta politisi sayap kanan, Netanyahu memenangkan suara mayoritas di pemilihan kelima yang digelar Israel dalam empat tahun terakhir.

Netanyahu – yang sudah menjadi perdana menteri terlama di negara itu – akan tetap menjabat setidaknya selama empat tahun ke depan.

Saat sudah kembali ke kantor, prioritas pertama pria berusia 73 tahun itu adalah mengupayakan agar persidangannya dibatalkan.

Baca juga: Benjamin Netanyahu Siap Memulai Masa Jabatan Ketiga sebagai PM Israel, Yair Lapid Ucapkan Selamat

Dalam sistem politik Israel, membentuk koalisi diperlukan untuk memerintah.

Pemerintahan baru mendatang kemungkinan akan menjadi yang paling ekstremis dalam sejarah Israel.

BERITA REKOMENDASI

Kemenangan Netanyahu disambut para pemimpin dunia

Berita kemenangan dramatis Netanyahu disambut oleh para pemimpin sayap kanan dan nasionalis di seluruh dunia.

Di antaranya yakni Perdana Menteri sayap kanan Italia, Giorgia Meloni, dan Viktor Orbán dari Hongaria termasuk di antara yang pertama mengucapkan selamat setelah penghitungan suara terakhir diumumkan pada Kamis malam (3/11/2022).

Dilansir The Guardian, para pemimpin daftar sayap kanan, Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir, keduanya dikenal dengan retorika anti-Arab, diperkirakan akan menerima posisi menteri penting.

Baca juga: Donald Trump Sebut Mantan PM Israel Benjamin Netanyahu Tak Pernah Berniat Damai dengan Palestina

Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) dan istrinya Sarah menunggu sidang pendahuluan dalam gugatan pencemaran nama baik terhadapmantan PM Ehud Olmert di Pengadilan Tel Aviv, Senin (10/1/2022).
Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) dan istrinya Sarah menunggu sidang pendahuluan dalam gugatan pencemaran nama baik terhadapmantan PM Ehud Olmert di Pengadilan Tel Aviv, Senin (10/1/2022). - Dengan bantuan partai ultra-Ortodoks dan aliansi baru dengan sayap kanan,Netanyahu memenangkan suara mayoritas di pemilihan kelima yang digelar Israel dalam empat tahun.(AFP)

Ben-Gvir mengatakan dia ingin menjadi menteri keamanan publik, sebuah jabatan yang akan menempatkan dia bertanggung jawab atas polisi.

Sementara Smotrich secara terbuka mengatakan dia ingin menjadi menteri pertahanan.

Konflik Israel-Palestina memanas

Kembalinya Netanyahu ke panggung dunia terjadi ketika kekerasan dalam konflik Israel-Palestina melonjak.

Belum lama ini dilaporkan terjadi pertempuran di Nablus dan Jenin sejak musim semi, berarti 2022 akan menjadi tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki sejak 2005.

“Situasinya sangat mudah terbakar sehingga satu korek api dapat menyalakannya – dan inilah saat Netanyahu telah memilih untuk melepaskan kepala pyromaniac,” tulis kolumnis Amos Harel di harian Israel Haaretz pada hari Jumat.

Baca juga: Benjamin Netanyahu Kosongkan Kediaman Perdana Menterinya di Yerusalem

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. - Dengan bantuan partai ultra-Ortodoks dan aliansi baru dengan sayap kanan,Netanyahu memenangkan suara mayoritas di pemilihan kelima yang digelar Israel dalam empat tahun.(STEPHANE DE SAKUTIN AFP/File)

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengungkapkan kekhawatiran tentang memburuknya keadaan di Tepi Barat dalam panggilan telepon pada Kamis.

"Blinken menyuarakan keprihatinannya yang mendalam atas situasi di Tepi Barat, termasuk ketegangan yang meningkat, kekerasan dan hilangnya nyawa orang Israel dan Palestina," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Menggarisbawahi perlunya semua pihak untuk segera meredakan situasi.

Komentator Israel telah mulai berspekulasi apakah Netanyahu mungkin berusaha untuk menjatuhkan mitra sayap kanan barunya, setelah mereka membantu membatalkan tuduhan korupsinya, untuk meningkatkan posisinya secara internasional.

Berita lain terkait Benjamin Netanyahu

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas