Ucap Permintaan Maaf, Mahyar Tousi Mengaku Diancam Pembunuhan usai Hina Kemeja Batik Delegasi G20
Mahyar Tousi seorang Youtuber sekaligus pegiat sosial Inggris, meminta maaf karena dituding menghina batik asal Indonesia yang dikenakan para delegasi
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahyar Tousi seorang YouTuber sekaligus pegiat sosial Inggris, meminta maaf karena dituding menghina batik asal Indonesia yang dikenakan para delegasi G20.
Lewat akun Twitter pribadinya, @MahyarTousi dirinya mengaku mendapatkan pesan ancaman pembunuhan dari warga Indonesia bahkan pejabat pemerintah Indonesia.
"Menyusul sejumlah ancaman pembunuhan dan pesan dari warga negara Indonesia dan pejabat pemerintah, saya ingin menyampaikan foto ini yang diunggah di media sosial oleh banyak dari kita di Inggris yang telah menyebabkan pelanggaran di Indonesia," tulis Tousi, dikutip Tribunnews.com, Kamis (17/11/2022).
"Kami biasanya menemukan politisi kami menjadi kaki tangan kelompok dan budaya untuk tujuan PR (public relation)… ngeri dan berusaha keras. Tidak ada niat untuk menyinggung tradisi budaya mana pun. Kami akan mengkritik politisi bahkan jika mereka mengenakan hoodie London timur hanya untuk "berhubungan" dengan daerah tersebut."
"Semua budaya dan tradisi memiliki karakteristik uniknya masing-masing dan tidak boleh dihina secara acak, atau dimanfaatkan oleh politisi dan selebritas untuk tujuan mencari perhatian," tutup Tousi dalam klarifikasinya.
Cuitan @MahyarTousi yang dianggap menghina batik yang digunakan pimpinan negara G20 di Bali kini telah dihapusnya.
Update terkini Mahyar Tousi menyampaikan permohonan maaf.
Baca juga: Ini Akun Youtuber Anti Pemerintah Iran yang Menghina Batik Indonesia yang Dipakai Delegasi G20
"Menyusul sejumlah ancaman pembunuhan dan pesan dari warga negara Indonesia dan pejabat pemerintah, saya ingin menyampaikan foto ini yang diunggah di media sosial oleh banyak dari kita di Inggris yang telah menyebabkan pelanggaran di Indonesia," tulis Tousi.
Diberitakan sebelumnya, Mahyar Tousi juga dikenal sebagai pegiat sosial anti pemerintah Iran yang kerap memposting "serangan-serangan" terhadap otoritas Teheran.
Dalam sebuah postingan yang kemudian dihapusnya, Mahyar Tousi mempertanyakan pakaian batik yang dikenakan sejumlah pemimpin negara dalam sela-sela acara KTT G20 di Bali.
Mahyar Tousi melabeli mereka dengan sebutan idiot.
Dalam cuitan itu, tampak para tokoh dunia, seperti Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab, mengenakan pakaian batik.
Buntut dari postingan itu, akun media sosial Mahyar, mulai twitter hingga Instagram Mahyar Tousi di serang oleh netizen Indonesia akibat tidak terima atas ejekan yang Mahyar Tousi unggah di Twitter miliknya tersebut.
Belakangan, unggahan Twitter milik Mahyar Tousi yang diunggah pada Selasa 16 November 2022 pukul 05.34 tersebut telah dihapus olehnya. (*)
Berikut akun Twitter Mahyar Tousi.