Pengunjung Club Q yang Selamat: Saya Kira Suara Tembakan Itu Bagian dari Musik, Saya Terus Menari
Saksi mata bernama Thurman berada di klub itu untuk merayakan ulang tahunnya lebih awal.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, COLORADO - Pengunjung yang juga pernah bekerja di klub malam LGBTQ+ 'Club Q' di Colorado, Amerika Serikat (AS), Joshua Thurman mengira tembakan pertama pada aksi penembakan massal itu adalah 'bagian dari musik, ia pun terus menari'.
Ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di dalam Club Q pada Sabtu malam dan menewaskan sedikitnya 5 orang, Thurman berada di klub itu untuk merayakan ulang tahunnya lebih awal.
Ia mengatakan, dirinya berada di lantai dansa saat penembakan dimulai, dan tidak langsung menyadari apa yang sedang terjadi.
Namun saat ia mendengar lebih banyak tembakan dan melihat kilatan dari moncong senjata, dirinya berlari ke ruang ganti pada bagian belakang klub.
Thurman memutuskan untuk bersembunyi di ruang ganti dengan pemain drag dan performer lainnya.
Saat itu, ia pun mendengar bunyi tembakan 'pow! pow!'.
"Saat kami keluar dari ruang ganti, kami melihat mayat. Ada pecahan kaca, darah, saya kehilangan teman," kata Thurman pada hari Minggu pagi, sambil menahan isak tangisnya.
Baca juga: Joe Biden Kutuk Penembakan Brutal di Club Q, Biden: Kita Tidak Boleh Mentolerir Kekerasan
Dikutip dari laman The New York Times, Senin (21/11/2022), pria berusia 34 tahun itu kembali menjelaskan apa yang ia lihat dan dengar saat penembakan terjadi.
"Saya berada di lantai dansa dan mendengar sekitar 4 atau 5 tembakan. Awalnya, saya pikir itu hanya musik dan saya terus menari, kemudian saya mendengar lebih banyak tembakan dan melihat kilatan dari moncong senjata. 'Saya harap bisa keluar hidup-hidup'," tegas Thurman.
Saat berbincang dengan wartawan pada Minggu pagi di luar klub, di mana ia keluar untuk mengambil mobilnya dari tempat parkir, dirinya mengaku dulu bekerja di klub itu sebagai penari go-go, dan seorang bartender.
Baca juga: Daftar Kasus Penembakan Massal AS Tahun 2022, Terbaru Tewaskan 5 Orang di Klub Gay Colorado
Dia telah memiliki teman dekat di klub itu selama bertahun-tahun, namun temannya itu termasuk diantara mereka yang terbunuh dalam akso penembakan brutal.
Thurman, yang memiliki apartemennya dekat dengan lokasi kejadian, menyebut Club Q sebagai 'tempat yang aman' bagi pelanggannya.
"Ini adalah tempat yang kami cintai, tempat yang damai, tempat untuk menjadi diri kami sendiri," papar Thurman.
Baca juga: Penembakan Klub Gay di Colorado Terjadi saat Komunitas LGBTQ Bersiap Peringati Hari Transgender
Seorang drag performer di klub itu, Angelo Patino, telah meninggalkan klub sekitar setengah jam sebelum penembakan terjadi.
Ia mengatakan bahwa Club Q merupakan tempat di mana dirinya dapat mengekspresikan diri sesuai keinginannya, dalam komunitas yang 'akan membuat anda bahagia'.
Pemuda berusia 18 tahun itu kemudian bangun pada hari Minggu pagi untuk melaporkan bahwa setidaknya satu orang yang ia kenal telah terbunuh.
"Saya selalu merasa terlindungi di sana, apapun yang terjadi. Sungguh menyakitkan bahwa saya tidak dapat melindungi teman-teman saya ketika mereka membutuhkannya," pungkas Patino.
Aksi penembakan brutal itu dilakukan pria berusia 22 tahun bernama Anderson Lee Aldrich yang sengaja pergi ke Club Q pada Sabtu malam waktu setempat, sekitar pukul 23.55 dan segera mulai menembak secara brutal menggunakan senapan yang dibawanya.
Akibat aksi ini, 5 orang dinyatakan tewas termasuk 2 bartender yang bekerja di club itu, sedangkan 20-an lainnya mengalami luka-luka.