Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serangan Turki di Suriah dan Irak Tewaskan 31 Orang setelah Kemenhan Turki Targetkan 89 Titik

Serangan Turki di Suriah dan Irak tewaskan 31 Orang setelah Kementerian Pertahanan Turki menargetkan 89 titik untuk berantas terorisme.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Serangan Turki di Suriah dan Irak Tewaskan 31 Orang setelah Kemenhan Turki Targetkan 89 Titik
Delil SOULEIMAN/AFP
Sebuah gambar menunjukkan pemandangan tank setengah terkubur di alun-alun "Free Woman" di kota Kurdi, Suriah, juga dikenal sebagai Ayn al-Arab, di utara gubernur Aleppo pada 20 November 2022. Turki mengumumkan telah melakukan serangan udara terhadap pangkalan militan Kurdi yang dilarang di seluruh Suriah utara dan Irak, yang disebut digunakan untuk melancarkan serangan "teroris" di tanah Turki. 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan Turki terhadap pangkalan militan Kurdi di Suriah dan Irak, Minggu (20/11/2022), telah menewaskan 31 orang.

Serangan yang dinamakan Operasi Claw-Sword ini dilakukan setelah pemboman di Istanbul Turki yang menewaskan enam warga dan melukai 81 orang pada Minggu (13/11/2022).

Turki menuduh kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PPK) di Suriah dan Irak telah melakukan pemboman di Istanbul.

Namun, PKK membantah terlibat dalam aksi pemboman di Istanbul.

Sebelumnya, Turki menyalahkan serangan di Istanbul pada PKK, yang telah melakukan pemberontakan berdarah di Turki selama beberapa dekade.

Baca juga: Turki Serang Suriah dan Irak, Targetkan Kurdi yang Dianggap Tanggung Jawab atas Pemboman di Istanbul

"Operasi Udara Claw-Sword berhasil dilakukan, dalam lingkup strategi kami untuk memberantas terorisme pada sumbernya dan menghilangkan serangan teror terhadap rakyat kami dan pasukan keamanan dari Irak utara dan Suriah," kata Kementerian Pertahanan Turki dalam sebuah pernyataan, seperti diberitakan France 24.

Serangan Turki menargetkan pangkalan PKK di wilayah pegunungan Kandil, Asos, dan Hakurk di Irak utara, serta pangkalan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di Ayn al-Arab (Kobane), Tal Rifaat, Jazira, dan wilayah Derik di Suriah.

Berita Rekomendasi

Turki menganggap YPG sebagai kelompok teror yang berafiliasi dengan PKK.

Sebuah jet milik Departemen Pertahanan Turki yang diluncurkan untuk melakukan serangan di Suriah dan Irak, Sabtu (19/11/2022) malam.
Sebuah jet milik Departemen Pertahanan Turki yang diluncurkan untuk melakukan serangan di Suriah dan Irak, Minggu (20/11/2022) pagi. (Twitter Departemen Pertahanan Nasional Turki/@tcsavunma)

Baca juga: Vladimir Putin dan Erdogan Bahas Kerja Sama Pangkalan Gas di Turki dan Ekspor Biji-bijian

Targetkan 89 titik

"Dari semuanya, 89 target termasuk tempat perlindungan, bunker, gua, terowongan, depot amunisi, yang disebut markas besar dan kamp pelatihan milik militan dihancurkan" kata Kementerian Pertahanan Turki.

Mereka mengklaim telah melumpuhkan teroris dan pemimpin mereka, yang berkisar dari Tall Rifat di barat laut Suriah hingga Pegunungan Qandil di timur laut Irak.

“Tujuan kami adalah untuk memastikan keamanan 85 juta warga kami dan perbatasan kami, dan untuk membalas setiap serangan berbahaya di negara kami,” katanya.

"Semua pesawat kami dengan selamat kembali ke pangkalan mereka setelah operasi," tambahnya.

Menteri Pertahanan Hulusi Akar terlihat dalam gambar video pengarahan Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang memberikan perintah untuk operasi terbaru.

Pemboman Istanbul adalah yang paling mematikan dalam lima tahun.

Serangan ini membangkitkan kenangan pahit dari gelombang serangan nasional pada 2015-2017, yang sebagian besar dikaitkan dengan militan Kurdi atau kelompok jihad Negara Islam (ISIS).

Hingga saat ini, belum ada individu atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman di Istanbul.

Baca juga: Pengadilan Turki akan Dakwa 17 Tersangka Pemboman di Istanbul, 1 Pelaku Wanita Teridentifikasi

Tanggapan Suriah

Juru bicara Pasukan Demokrat Suriah, Farhad Shami, menulis dalam sebuah tweet, yang mengatakan dua desa yang padat penduduknya dibombardir oleh Turki.

Dia mengatakan serangan itu telah mengakibatkan 11 kematian warga sipil dan menghancurkan rumah sakit, pembangkit listrik, dan lumbung biji-bijian.

Sementara itu, Associated Press menemukan pom bensin yang terbakar habis dengan bangunan sekitarnya yang hancur di kota Derik di Suriah, yang terletak di pertemuan perbatasan Suriah, Irak, dan Turki.

“Ada serangan udara Turki di sini, kira-kira lima serangan,” kata Abdulgafar Ali, seorang karyawan di pom bensin, seperti diberitakan The Guardian.

“Pengeboman itu menyebabkan pemusnahan massal. Itu menutup stasiun sepenuhnya dan mengakibatkan pembunuhan dan melukai warga sipil tak berdosa, yang tidak melakukan dosa.”

Unit Perlindungan Wanita, atau YPJ, yang terkait dengan YPG, mengatakan serangan udara menargetkan daerah di sepanjang perbatasan Turki-Suriah termasuk Kobane, Darbasiyah dan Ain Issa. 

“Serangan udara itu dilakukan secara acak yang menargetkan orang-orang,” kata kantor media YPJ dalam tanggapan tertulis kepada Associated Press.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas