Zelensky: Rusia Tembaki Wilayah Kherson 258 Kali dalam Sepekan Terakhir
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Pasukan Rusia menembaki 30 pemukiman di wilayah Kherson selatan Ukraina sebanyak 258 kali dalam sepekan
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Rusia menembaki 30 pemukiman di wilayah Kherson selatan sebanyak 258 kali dalam seminggu terakhir.
Pasukan Rusia mundur dari tepi barat Sungai Dnieper awal bulan ini.
Namun tentara Presiden Rusia Vladimir Putin telah menembaki kota dan desa, termasuk kota Kherson, dari titik pandang baru di tepi seberang.
Dalam pidato video malamnya, yang dikutip Al Jazeera, Zelensky juga mengatakan pasukan Rusia telah merusak stasiun pompa yang memasok air ke kota Mykolaiv, barat laut Kherson.
Daya listrik tersedia hanya 42 persen untuk pelanggan
Perusahaan listrik DTEK mengatakan pemadaman terkendali di Kyiv masih berlanjut.
Baca juga: Ekspor Gandum Ukraina Disebut Tidak Mencapai 3 Juta ton Akibat Lambatnya Inspeksi Kapal oleh Rusia
Pemadaman dinilai sebagai langkah yang diperlukan untuk menyeimbangkan sistem listrik yang pincang dan menghindari kerusakan lainnya.
Pemerintah menempuh langkah ini sambil memastikan listrik ke rumah sakit dan stasiun pompa panas.
Hanya 42 persen daya yang tersedia untuk pelanggan rumah tangga di kota.
"Kami melakukan yang terbaik untuk menyediakan penerangan bagi setiap pelanggan selama 2-3 jam dua kali sehari," kata perusahaan tersebut.
Sebagai tanggapan, Kyiv telah meluncurkan ratusan “Points of Invincibility”.
Itu merupakan sebutan untuk tempat-tempat di mana penduduk yang menghadapi pemadaman dapat menghangatkan diri, mengisi daya ponsel, menikmati makanan ringan dan minuman panas, dan hiburan.
Baca juga: Ada Negara yang Sembunyi-sembunyi Bantu Militer Ukraina, Kirim Senjata Lewat Pihak Ketiga
Uji impor listrik
Perusahaan perdagangan energi negara Ukraina EKU melakukan uji impor satu megawatt listrik dari Rumania pada Minggu (27/11/2022).
Ukraina menghadapi defisit listrik yang signifikan sejak Rusia meningkatkan serangan rudal pada infrastruktur energi Ukraina pada Oktober.
Serangan Rusia menyebabkan pemadaman listrik di banyak daerah.
“Impor listrik bisa menjadi alat tambahan untuk menstabilkan sistem energi Ukraina,” tulis EKU dalam pernyataan di situsnya.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)