Penjelasan Kontroversi Balenciaga, Iklannya Dinilai Promosikan Seksualitas Anak
Kampanye terbaru Balenciaga memicu kontroversi. Salah satu foto menampilkan anak-anak memegang boneka beruang yang dililitkan tali hitam.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Selama seminggu terakhir, brand fashion ternama Balenciaga terjerat skandal kampanye atau iklan yang kontroversial.
Salah satu iklan Balenciaga menampilkan model anak-anak yang memegang boneka beruang yang dipandang mengenakan peralatan BDSM.
Foto lainnya, menampilkan tas beralaskan dokumen putusan Mahkamah Agung AS terkait pornografi anak.
Kampanye tersebut dirilis awal bulan lalu, dan menyebabkan kegemparan yang membuat merek tersebut menarik foto promosinya dan mengeluarkan pernyataan maaf.
Dilansir Glossy, berikut penjelasan kontroversi iklan Balenciaga dan dampaknya bagi masa depan brand tersebut.
Kampanye Gift Shop Natal dan Kolaborasi dengan Adidas
Baca juga: Ada Apa dengan Balenciaga? Foto Iklan Terbarunya Memicu Kemarahan Netizen serta Selebriti Hollywood
Dua kampanye iklan yang menuai kontroversi itu adalah kampanye Natal Balenciaga 2022, yang diambil oleh fotografer Gabriele Galimberti, serta kampanye musim semi 2023, yang dipotret oleh Chris Maggio.
Kampanye Natal adalah yang menampilkan boneka beruang dengan perlengkapan kulit bergaya BDSM.
Beruang itu sebenarnya adalah tas yang dijual Balenciaga dalam bentuk boneka beruang.
Tali kulit, meskipun secara visual tampak dililit seperti tali BDSM, merupakan tali tas.
Sementara itu, kampanye musim semi Balenciaga menampilkan kolaborasi mereka dengan Adidas.
Kampanye tersebut menampilkan tas Balenciaga x Adidas di di atas tumpukan kertas, folder, laptop, dan dokumen hukum.
Sekilas hanya foto promosi biasa, tapi jika gambar diperbesar, akan terlihat tumpukan kertas tersebut adalah keputusan Mahkamah Agung AS terkait dengan UU PROTECT, undang-undang federal tahun 2003 yang menyatakan bahwa pornografi anak tidak dilindungi oleh kebebasan berbicara.
Dampaknya