Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inggris Pertimbangkan Bantuan Militer untuk Atasi Aksi Mogok Kerja di Inggris

Ketua Partai Konservatif Inggris Nadhim Zahawi sebut pemerintah Inggris sedang pertimbangkan bantuan militer untuk atasi aksi mogok kerja di publik.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Miftah
zoom-in Inggris Pertimbangkan Bantuan Militer untuk Atasi Aksi Mogok Kerja di Inggris
Instagram @nadhimzahawi.mp
Menteri Keuangan Inggris Nadhim Zahawi saat mengikuti pertemuan dengan anggota G7 untuk menyelesaikan & menerapkan batas harga minyak Rusia pada 2 September 2022. 

Terutama, saat peningkatan jumlah orang akan bepergian untuk periode perayaan dan layanan NHS berada di bawah tekanan besar akibat dampak Covid-19.

Personil militer sebelumnya dikerahkan untuk mengemudikan kapal tanker bensin dan mengirimkan suntikan Covid-19 selama pandemi.

Jutaan warga Inggris kini menghadapi krisis biaya hidup yang mencekik, mengikuti kenaikan harga dan tagihan energi hingga inflasi yang tinggi.
Jutaan warga Inggris kini menghadapi krisis biaya hidup yang mencekik, mengikuti kenaikan harga dan tagihan energi hingga inflasi yang tinggi. (AFP/Getty Images)

Baca juga: Rishi Sunak Akui Era Emas Hubungan China-Inggris Telah Berakhir

Gelombang mogok kerja di Inggris

Sebelumnya, gelombang mogok kerja di Inggris terjadi karena inflasi yang terjadi di Inggris.

Mereka menuntut agar pemerintah menaikkan gaji sesuai dengan jumlah yang mereka inginkan.

Sekretaris jenderal dan kepala eksekutif Royal College of Nursing Pat Cullen menolak seruan Zahawi agar serikat pekerja mencabut klaim gajinya karena perang di Ukraina.

"Menggunakan perang Rusia di Ukraina sebagai pembenaran untuk pemotongan gaji nyata bagi perawat di Inggris adalah hal baru yang rendah bagi pemerintah ini," katanya, dikutip dari The Express Tribune.

BERITA REKOMENDASI

"Publik tidak percaya retorika semacam ini dan ingin para menteri menangani perselisihan kami."

Perawat NHS juga mulai melakukan mogok kerja.

Mereka mengaku kesulitan secara ekonomi saat inflasi yang belum teratasi di Inggris.

Selain itu, mereka mengeluh tidak dapat memenuhi tagihan lainnya dan ancaman musim dingin karena inflasi yang terjadi.

"Rekam jumlah perawat yang pergi karena mereka merasa diremehkan dan pasien membayar harganya," katanya.

Sepuluh hari sebelum aksi mogok kami akan dimulai, pihaknya telah mengajak untuk bertemu para menteri dan mengatasi perselisihan.

Namun, akhirnya mereka tetap melakukan aksi mogok.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Inflasi Inggris

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas