Ukraina Terbangkan Drone Era Soviet Incar Pangkalan Pengebom Nuklir Rusia
Roket era Soviet yang bisa difungsikan jadi drone intai dan pengebom menghantam pangkalan strategis Rusia di Ryazan dan Saratov.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Foto menunjukkan sedikit jika ada tutupan salju di medan yang mengelilingi fasilitas yang ditampilkan dalam gambar.
Wilayah Saratov telah melaporkan suhu di bawah titik beku dan salju ringan sporadis sejak 25 November.
Menurut koresponden militer Aleksandr Kots, serangan itu dilakukan oleh drone jet Tu-141, yang awalnya dikembangkan di Uni Soviet pada 1970-an.
Satu pesawat tak berawak Ukraina dengan jenis yang sama terlibat dalam insiden pada Maret, ketika terbang di atas Rumania dan Hongaria tanpa terdeteksi dan jatuh di dekat asrama di ibu kota Kroasia, Zagreb.
Investigasi militer Kroasia menyatakan, pesawat tak berawak itu dilengkapi dengan bom, dan dimaksudkan untuk menyerang Rusia, tetapi malah terbang keluar jalur dan jatuh di Kroasia.
Pada Juli, para pejabat di wilayah Kursk Rusia melaporkan dua drone Tu-141 telah ditembak jatuh oleh pertahanan udara setempat.
Washington dan sekutunya telah mengirim serangkaian persenjataan ke Kiev dalam beberapa bulan terakhir, dan telah memberikan dukungan intelijen kepada militer Ukraina.
Pasukan Ukraina telah menggunakan senjata ini untuk menyerang pasukan Rusia, pangkalan militer, dan infrastruktur sipil.
Drone Tu-141 yang dirancang Biro Desain Tupolev pada pertengahan 1970-an, dan digunakan secara luas oleh militer Soviet untuk tujuan pengintaian hingga 1989.
Pada 2014, Ukraina mengembalikan UAV untuk perangnya melawan Donbass.
Setelah Rusia memulai operasi militernya di Ukraina pada Februari, drone itu diterbangkan beberapa kali.(Tribunnews.com/RussiaToday/Sputniknews/xna)