Mantan Perwira CIA : Ukraina Terus Coba Seret AS ke Perang Langsung Lawan Rusia
Ukraina terus berusaha menyeret AS dan NATO ke perang langsung melawan Rusia lewat serangan-serangan langsung ke wilayah Rusia.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Pertanyaan besarnya, tambah Giraldi, adalah apakah militer AS dan Gedung Putih mengetahui serangan itu sebelumnya, dan jika demikian, apakah mereka menyetujuinya?
Terkait serangan jauh ke wilayah Rusia, Washington menyatakan tidak mendorong atau mengaktifkan rencana serangan jarak jauh. Tapi juga tidak akan mencegah Kiev.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken membantah AS ada hubungannya dengan serangan pesawat tak berawak Ukraina di dua lapangan terbang jauh di dalam Rusia.
Ia berjanji AS terus memasok Kiev dengan apa pun yang dibutuhkannya. Menteri Pertahanan Lloyd Austin, sementara itu, mengesampingkan laporan media tentang cacat artileri HIMARS AS.
Austin mengatakan Pentagon tidak akan mencegah Ukraina mengembangkan kemampuan jarak jauh.
Austin dan Blinken menjawab pertanyaan bersama rekan-rekan Australia mereka yang mengunjungi Washington.
Wall Street Journal secara khusus bertanya tentang kabar modifikasi peluncur roket HIMARS yang tidak bisa menembak jauh ke wilayah Rusia.
"Kami tidak mendorong atau memungkinkan Ukraina untuk menyerang di dalam Rusia," kata Blinken. Ia menandaskan, paling penting bagaimana Ukraina mengatasi "agresi Rusia yang sedang berlangsung.
AS bertekad untuk memberi Ukraina peralatan yang mereka butuhkan untuk mempertahankan diri, mempertahankan wilayah mereka, mempertahankan kebebasan mereka.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, dua pangkalan pengebom strategis di wilayah Ryazan dan Saratov diserang drone pada Senin pagi.
Puing-puing dari pesawat tak berawak yang ditembak jatuh oleh pertahanan udara menewaskan tiga prajurit dan mengakibatkan kerusakan kecil pada dua pembom.
Drone yang digunakan dilaporkan adalah produk Soviet yang dimodifikasi, bukan drone modern kiriman barat ke Kiev.
AS pertama kali mengirim HIMARS ke Ukraina pada Juni 2022 dan telah menerima jaminan Kiev tidak akan digunakan terhadap target di wilayah Rusia.
Namun, Duta Besar AS untuk Kiev, Bridget Brink, mengatakan pada saat itu keputusan tentang jangkauan serangan rudal akan diserahkan ke pihak Ukraina.
Moskow telah berulang kali memperingatkan Washington memberikan senjata berat ke Ukraina berisiko melewati "garis merah" Rusia dan melibatkan AS dan NATO dalam konflik secara langsung.
AS dan sekutunya bersikeras mereka bukan pihak dalam permusuhan, tetapi terus mempersenjatai Kiev.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)