Iran Eksekusi Mati Mohsen Shekari, Demonstran yang Ditangkap saat Protes Anti-Pemerintah
Iran eksekusi mati Mohsen Shekari, demonstran yang ditangkap saat protes anti-pemerintah Iran yang berlansung di Iran sejak kematian Mahsa Amini.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
Seorang aktivis dari Kelompok HAM itu mengatakan Mohsen Shekari dihukum setelah persidangan pertunjukkan tanpa proses hukum.
"Jika eksekusi Mohsen Shekari tidak mendapat konsekuensi serius bagi pemerintah, kami akan menghadapi eksekusi massal para pengunjuk rasa," kata Mahmood Amiry-Moghaddam, direktur kelompok HAM Iran di Oslo, seperti diberitakan The Guardian.
Ia berharap masyarakat dunia membantu Iran atas eksekusi ini.
"Eksekusi ini harus memiliki konsekuensi secara internasional," tambahnya.
Mohsen Shekari adalah salah satu dari ribuan warga Iran yang turun ke jalan di seluruh negeri sejak Mahsa Amini meninggal saat berada dalam tahanan polisi pada bulan September 2022.
Mahsa Amini ditahan karena diduga mengenakan jilbab secara tidak benar.
Hukuman mati yang diterima Mohsen Shekari memicu kemarahan di masyarakat Iran.
Sejauh ini, Pengadilan Revolusi Iran telah menjatuhi hukuman mati pada 11 orang lainnya atas tuduhan permusuhan terhadap Tuhan atau korupsi di Bumi karena protes anti-pemerintah.
Baca juga: Iran Tinjau Ulang Undang-Undang Jilbab setelah Protes atas Kematian Mahsa Amini Meluas
Reaksi Internasional
Dalam salah satu reaksi internasional pertama, Kementerian Luar Negeri Austria mengatakan eksekusi itu tidak manusiawi.
Ia mendesak pemerintah Iran untuk menghentikan semua eksekusi lebih lanjut terkait protes anti-pemerintah.
Dukungan senada juga datang dari Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly.
James mengatakan dia marah dengan berita eksekusi.
Sementara Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, mengatakan ketidakmanusiawian rezim Iran tidak mengenal batas.
“Mohsen Shekari dijatuhi hukuman dan dieksekusi dalam prosedur ringkasan yang durhaka karena dia tidak setuju dengan rezim tersebut,” kata Annalena Baerbock, dikutip dari The Guardian.
“Tapi ancaman eksekusi tidak akan mematikan keinginan orang untuk bebas.”
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Mahsa Amini