Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Para Ilmuwan Tunjukkan Anomali Lubang Ozon di Antartika, Lubang Ozon Bertahan Lebih Lama

Saat lubang ozon sebagian besar telah menyusut sejak awal tahun 2000-an, para ilmuwan tidak dapat menjelaskan mengapa lubang itu bertahan lebih lama.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Para Ilmuwan Tunjukkan Anomali Lubang Ozon di Antartika, Lubang Ozon Bertahan Lebih Lama
NASA/ESA via unilad.co.uk
Lubang ozon di Antartika semakin membesar. Program Pengamatan Bumi Copernicus Uni Eropa (UE) baru-baru ini menyampaikan laporan bahwa lubang ozon di Antartika ditutup sebulan lebih lambat dari biasanya selama tiga tahun berturut-turut. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Program Pengamatan Bumi Copernicus Uni Eropa (UE) baru-baru ini menyampaikan laporan bahwa lubang ozon di Antartika ditutup sebulan lebih lambat dari biasanya selama tiga tahun berturut-turut.

Lubang ozon adalah penipisan lapisan ozon akibat masuknya beberapa jenis gas berbahaya ke atmosfer, seperti klorin dan bromin.

Saat lubang tersebut sebagian besar telah menyusut sejak awal tahun 2000-an, para ilmuwan tidak dapat menjelaskan mengapa lubang itu kini bertahan lebih lama.

Dikutip dari laman Russia Today, Senin (19/12/2022), lubang ozon Antartika biasanya terbuka pada September, sebelum menyusut pada November, bertepatan dengan musim semi di belahan bumi selatan.

Baca juga: Hari Ozon Sedunia, Indonesia Akan Kurangi Hidroflorokarbon Hingga 80 Persen di 2040

"Tahun ini, lubang tersebut diperkirakan akan menutup dalam beberapa hari mendatang," tulis para Ilmuwan Copernicus pada minggu lalu.

Penutupan yang tertunda terjadi setelah lubang ozon 2021 berlangsung hingga 23 Desember dan lubang ozon 2020 tetap dibuka hingga 28 Desember, ini merupakan durasi terlama yang pernah tercatat.

BERITA REKOMENDASI

Anehnya, lubang pada tahun 2019 adalah yang terkecil dan berumur pendek sejak pengamatan dimulai pada 1979 silam.

Penipisan lapisan ozon telah diamati sejak akhir 1970-an, dan Protokol Montreal atau larangan bahan kimia perusak ozon yang mulai berlaku pada 1989 telah digaungkan untuk menghentikan fenomena ini.

Area lubang ozon Antartika mencapai puncaknya pada 2000, dan perlahan-lahan menyusut sejak saat itu.

Lubang ozon di Antartika semakin membesar
Lubang ozon di Antartika semakin membesar (NASA/ESA via unilad.co.uk)

Saat tim Copernicus tidak tahu persis mengapa lubang itu bertahan begitu lama dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah mengajukan beberapa kemungkinan penyebab.

Pertama, mereka menyebutkan pemanasan global yang mereka sebut secara paradoks menyebabkan stratosfer tengah dan atas mendingin, memperpanjang durasi lubang.

Kedua, mereka berpendapat bahwa letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai pada Januari lalu mungkin telah mengganggu keseimbangan aerosol normal stratosfer.

Namun 'peran sebenarnya' letusan di lubang ozon tahun ini 'masih menjadi pertanyaan penelitian'.

Perlu diketahui, lapisan ozon mampu menyaring 97 hingga 99 persen radiasi ultraviolet (UV) matahari, memungkinkan kehidupan berkembang di bumi.

Sedangkan paparan radiasi UV dapat meningkatkan risiko kanker kulit, kerusakan mata dan penuaan dini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas