Vladimir Putin Beri Sinyal Dukungan untuk Menambah Angkatan Bersenjata Moskow Lebih dari 30 Persen
Pemerintah Rusia mengusulkan untuk menaikkan rentang usia wajib militer yang mencakup berusia 21 hingga 30 tahun.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (21/12/2022) memberikan dukungan untuk meningkatkan angkatan bersenjata Moskow lebih dari 30 persen.
Dalam konferensi akhir tahun para petinggi militer Rusia, menteri pertahanan Sergei Shoigu mengusulkan kepada Putin untuk meningkatkan jumlah angkatan bersenjata Moskow menjadi 1,5 juta personel tempur dari yang saat ini berjumlah 1,15 juta personel.
“Langkah ini diperlukan untuk menjamin penyelesaian masalah yang berkaitan dengan keamanan militer Rusia", kata Shoigu kepada Putin di acara yang disiarkan televisi.
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin: Rusia akan Kembangkan Pasukan Tempur Nuklir
Dikutip dari Reuters, Shoigu juga mengusulkan untuk menaikkan rentang usia wajib militer yang mencakup warga negara Rusia berusia 21 hingga 30 tahun.
Di bawah sistem saat ini, Rusia mewajibkan warga negaranya yang berusia antara 18 hingga 27 tahun untuk mengikuti wajib militer, meskipun Shoigu dan Putin telah berulang kali mengatakan bahwa wajib militer tidak dikirim untuk berperang di Ukraina.
Sementara itu, analis militer Amerika Serikat dan Barat menyebut puluhan ribu tentara Rusia telah tewas dalam kurun waktu 10 bulan sejak Moskow menginvasi Kyiv.
Pada September lalu, Shoigu mengatakan bahwa sekitar 5.937 tentara Rusia tewas dalam perang di Ukraina.
Sebagai informasi, Putin beberapa waktu lalu telah menandatangani dekrit yang memerintahkan penambahan 137.000 pasukan hingga mencapai 1,15 juta personel dan juga telah menyusun lebih dari 300.000 komponen cadangan dalam upaya mobilisasi kontroversial untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina.