Kecelakaan Pesawat Yeti Airlines di Nepal, Pejabat Lokal Sebut Kemungkinan Tidak Ada yang Selamat
68 dari 72 orang yang terbang dengan pesawat Yeti Airlines ditemukan tewas. Pejabat lokal sebut kemungkinan menemukan penumpang selamat adalah "nol".
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
"Separuh lainnya telah jatuh ke ngarai sungai Seti."
Khum Bahadur Chhetri berkata dia "melihat pesawat bergetar, bergerak ke kiri dan ke kanan, lalu tiba-tiba hidungnya menukik dan jatuh ke jurang".
Dia mengatakan warga membawa dua penumpang ke rumah sakit.
Kota resor Pokhara, yang berjarak 200 km di sebelah barat ibu kota Kathmandu, adalah pintu gerbang ke Sirkuit Annapurna, jalur pendakian populer di Himalaya.
Bandaranya baru beroperasi dua minggu lalu.
Rapat kabinet darurat
Masih mengutip Sky News, PM Nepal Pushpa Kamal Dahal mengadakan rapat kabinet darurat dan mendesak personel keamanan dan masyarakat setempat untuk membantu upaya penyelamatan.
ATR 72 bermesin ganda yang dioperasikan oleh Yeti Airlines sedang dalam perjalanan dari Kathmandu, kata seorang pejabat bandara.
Yeti Airlines mengumumkan semua penerbangan reguler besok akan dibatalkan sebagai bentuk belasungkawa atas para penumpang yang kehilangan nyawa.
Pesawat itu berusia 15 tahun dan dilengkapi dengan transponder tua dengan data yang tidak dapat diandalkan, menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24.
Kecelakaan kali ini adalah kecelakaan udara paling mematikan di Nepal sejak 1992, menurut database Aviation Safety Network.
Sejarah bencana pesawat
Kecelakaan pesawat di Nepal terbilang cukup sering terjadi.
Nepal merupakan rumah bagi 8 dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest.