Pasukan Zelensky Disebut Memprihatinkan, Dimodali Dengan Senjata Seadanya
Militer Ukraina mengirim mereka ke salah satu medan laga yang disebut-sebut salah satu yang paling brutal tersebut dengan senjata seadanya.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM – Kondisi pasukan Ukraina di kota Bakhmut atau diakui Rusia sebagai Artyomovsk disebut-sebut sangat memprihatinkan.
Militer Ukraina mengirim mereka ke salah satu medan laga yang disebut-sebut salah satu yang paling brutal tersebut dengan senjata seadanya.
Media The Times menyebut para serdadu tersebut menghadapi situasi “sering putus asa, sering fatal”.
Pada akhir pekan, Moskow mengklaim telah merebut sepenuhnya kota Soledar, yang terletak sepuluh kilometer timur laut Bakhmut/Artyomovsk.
Baca juga: Mengapa Rusia Sangat Ingin Merebut Kota Kecil Bakhmut di Ukraina? Ini Kata Pakar
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Anna Malyar mengklaim pada hari Minggu bahwa pertempuran untuk kota itu sebenarnya sedang berlangsung, dan memperingatkan agar tidak menerbitkan apa yang disebutnya informasi "tidak sah" tentang situasi di lapangan.
Padahal beberapa pasukan Ukraina yang dikalahkan oleh tentara Rusia di Soledar, dan mundur ke Artyomovsk.
Salah satu unit tersebut tidak memiliki akses ke “semua senjata pintar kelas atas yang diberikan kepada resimen elit tentara Ukraina oleh NATO,” catat publikasi tersebut.
Tentara Ukraina yang dikirim dilaporkan memiliki sedikit pengalaman tempur.
Partisipasi mereka dalam perjuangan untuk Soledar sebagian besar menembak ke arah umum yang mereka yakini sedang diserang, kata surat kabar itu.
Militer Ukraina “telah menjauhkan unit-unitnya dari pertahanan Bakhmut dan Soledar,” lapor surat kabar itu, mengklaim bahwa Moskow tertarik untuk menangkap mereka sebagai “kemenangan simbolis” daripada pertimbangan militer.
Bakhmur/Artyomovsk adalah bagian dari garis pertahanan sepanjang 70 kilometer yang dibuat selama bertahun-tahun oleh Kiev.
Russia Today menyebutkan, Rusia mengklaim kedaulatan atas kota itu bersama dengan Republik Rakyat Donetsk lainnya.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-285: Kota Bakhmut Dipandang sebagai Target Rusia
Provinsi Donbass bergabung dengan Rusia pada Oktober setelah referendum, yang ditolak Kiev sebagai "palsu".
Tentara Rusia memuji kelompok militer swasta Wagner karena memainkan peran kunci dalam menyerbu Soledar.
The Times menolak kekuatan kontroversial itu sebagai "pembunuh dan perampok, beruban selama bertahun-tahun di penjara yang suram".