Profil Rasmus Paludan, Politikus Swedia-Denmark yang Bakar Salinan Al-Qur'an, Ekstrimis Sayap Kanan
Simak profil Rasmus Paludan, politikus Swedia-Denmark yang membakar salinan Al-Qur'an dalam aksi protes di Stockholm, Sabtu (21/1/2023).
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
Meski memimpin parpol Denmark, ia memiliki kewarganegaraan Swedia.
Ia mendapat kewarganegaraan tersebut pada Oktober 2020, karena sang ayah berkewarganegaraan Swedia.
Rasmus Paludan dikenal sebagai sosok yang sangat menentang imigrasi non-Barat dan kehadiran Islam di Denmark.
Ia terkenal kerap menggelar aksi di kawasan dengan banyak imigran Muslim.
Aksi Rasmus Paludan membakar Al-Qur'an pada Sabtu kemarin, bukanlah kali pertama.
Baca juga: Pemerintah Malaysia Kutuk Tindakan Pembakaran Alquran di Swedia
Ia beberapa kali menggelar aksi yang diselipi tindakan membakar Al-Qur'an.
Di tahun 2019, ia membungkus Al-Qur'an menggunakan daging babi dan membakarnya.
Aksi Rasmus Paludan itu berujung akunnya diblokir oleh Facebook selama sebulan, setelah mengunggah postingan terkait kebijakan imigrasi dan kriminalitas.
Satu tahun setelahnya, tepatnya November 2020, ia ditangkap di Prancis dan dideportasi.
Tak lama setelah itu, lima aktivis lainnya ditangkap di Belgia karena membakar Al-Qur'an di Brussels.
Di tahun yang sama, Rasmus Paludan dilarang masuk ke Swedia buntut aksi membakar Al-Qur'an di Malmo.
Kemudian, pada 2022 lalu, ia kembali membakar Al-Qur'an di sebuah alun-alun di Kota Linkoping, meski diprotes sebagian besar orang yang lewat.
Tuai Protes dari Berbagai Negara
Aksi Rasmus Paludan membakar Al-Qur'an menuai protes dari berbagai negara.