Sejak Dipimpin Mohammed bin Salman, Hukuman Mati di Arab Saudi Meningkat 2 Kali Lipat
Sejak dipimpin Muhammad bin Salman dan Raja Salman, hukuman mati di Arab Saudi meningkat 2 kali lipat. Eksekusi mati juga dilakukan secara rahasia.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
Eksekusi Mati secara Rahasia
Eksekusi mati tahanan telah dilakukan di Arab Saudi tanpa peringatan terlebih dahulu kepada keluarga mereka.
Salah satu keluarga yang mengalami hal ini adalah keluarga dari tahanan bernama Mustafa al-Khayyat.
Mustafa al-Khayyat tidak diberitahu dia akan dieksekusi mati, seperti dilaporkan oleh BBC Internasional.
Keluarga Mustafa terakhir berkomunikasi dengan Mustafa adalah saat ibunya mendapat panggilan telepon dari Mustafa yang berada di penjara.
Ia berkata sedang memberikan tanda tangan pada petugas.
"Baiklah, aku harus perlu. Aku senang kamu baik-baik saja," kata Mustafa.
Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi Gugat Perusahaan Cave Cay LP soal Investasi di Bahama
Sebulan kemudian, Mustafa meninggal dunia dan menjadi bagian dari 81 tahanan yang dieksekusi pada 12 Maret 2022.
Nama Mustafa ada dalam daftar panjang tahanan yang dieksekusi mati yang disusun oleh kelompok kampanye Reprieve bersama ESOHR.
Keluarga mengaku tidak menerima jenazah Mustafa maupun diberitahu letak kuburannya.
Hampir setahun, para pejabat belum memberi tahu keluarga Mustafa bagaimana dia dan yang lainnya dieksekusi.
"Kami tidak tahu apakah mereka diberi penguburan yang layak atau dibuang ke gurun atau ke laut. Kami tidak tahu," kata Yasser, kakak laki-laki Mustafa.
Yasser kemudian pindah ke Jerman pada tahun 2016 karena takut akan bernasib sama seperti adiknya.
Reprieve mendokumentasikan 147 eksekusi di Arab Saudi tahun lalu, tetapi mengatakan mungkin ada lebih banyak lagi.