2 Tahun Kudeta Myanmar: 3000 Orang Tewas, 17.000 Dipenjara, 1,2 Juta Warga Mengungsi
PBB memperkirakan sekitar 1,2 juta warga mengungsi, 3000 orang tewas dan 17 ribu lainnya dipenjara sejak kudeta militer Myanmar 2 tahun lalu.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
“Tahun ini sangat menentukan bagi kami untuk benar-benar menumbangkan rezim militer,” kata Acchariya, seorang biksu Buddha yang menghadiri aksi protes di Thailand, kepada Reuters.
Junta telah membuat Myanmar mengalami krisis ekonomi serta keamanan, menggagalkan reformasi progresif selama beberapa dekade dan mengundang sanksi internasional baru.
Junta awalnya melakukan kudeta dengan alasan bahwa pemilihan umum pada tahun 2020 telah dicurangi.
Sekarang, junta menganggap penumpasan terhadap para pembangkang sebagai upaya melawan "teroris".
Junta menyamakan pengunjuk rasa dengan kelompok-kelompok militan yang telah lama beroperasi di pinggiran negara.
Pada hari Rabu, Min Aung Hlaing mengatakan militer akan melindungi konstitusi negara dan pemilihan multi-partai harus diadakan.
Namun ia tidak memberikan batas waktu untuk kemungkinan diadakannya pemilihan.
Sementara itu, pemilihan tidak dapat dilakukan saat status darurat diberlakukan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)