Korban Tewas Akibat Gempa di Turki Bertambah Jadi 1.121 Orang
Korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter yang melanda Turki telah meningkat menjadi 1.121 orang
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter yang melanda Turki telah meningkat menjadi 1.121 orang.
Laporan ini menurut Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) negara itu.
Baca juga: Getaran Gempa Turki Terasa hingga Greenland
"Gempa tersebut menyebabkan sedikitnya 7.634 orang terluka. 2.834 bangunan pun telah hancur," kata AFAD.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Senin (6/2/2023), lembaga tersebut menyampaikan bahwa ada 120 gempa susulan telah tercatat.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun telah melakukan komunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras dan menyampaikan duka cita kepada masyarakat terdampak.
Kahramanmaras merupakan provinsi yang menjadi pusat gempa ini.
Pemerintah negara itu pun telah mengerahkan tim SAR dari seluruh Turki.
Baca juga: Turki Kembali Dilanda Gempa dengan Magnitudo 7,5, Lebih dari 1.500 Orang Meninggal Dunia
Sementara itu Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu menegaskan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat bagi masyarakat terdampak.
3 WNI Terluka Akibat Gempa Turki
Tiga Warga Negara Indonesia (WNI) dikabarkan terluka akibat gempa M 7,8 yang mengguncang Turki, Senin (6/2/2023) pagi sekira pukul 04.17 waktu setempat atau 08.17 WIB.
Pusat gempa berada di Provinsi Kahramanmaras yang berjarak kurang lebih 600 kilometer sebelah tenggara ibu kota Turki, Ankara.
Dubes RI untuk Ankara, Lalu M Iqbal menyampaikan dari 500 WNI yang ada di sekitar lokasi, terdapat 3 orang yang terluka dan kini telah dibawa ke rumah sakit terdekat.
Baca juga: 500 WNI Tinggal di Lokasi Terdampak Gempa Turki, Puluhan Orang Belum Dapat Dihubungi KBRI
"Sejauh ini dari sekitar 500 WNI di sekitar lokasi, 3 orang terluka dan sudah ditangani di rumah sakit terdekat," kata Lalu dalam keterangannya, Senin (6/2/2023).