Ahli Medis dan Bencana Sebut Evakuasi Korban Gempa Turki Saat Ini Berpacu dengan Waktu
Tim penyelamat berpacu dengan waktu terkait beberapa faktor yang mereka hadapi saat ini di lokasi gempa Turki dan Suriah.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Ada kekhawatiran khusus tentang penyebaran penyakit, terutama di kalangan anak-anak, yang sudah hidup dalam kesulitan yang luar biasa.
Musim dingin ini sangat sulit karena kondisi beku dan wabah kolera.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA) mengatakan tim tanggap darurat dari Koordinasi dan Penilaian Bencana PBB (UNDAC), Kelompok Penasihat Pencarian dan Penyelamatan Internasional (INSARAG) dan Tim Medis Darurat WHO (EMT) sedang dimobilisasi ke Turki untuk membantu respons kemanusiaan.
100 Gempa Susulan
Setidaknya 100 gempa susulan berkekuatan 4,0 atau lebih telah terjadi sejak gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Turki selatan pada Senin pagi waktu setempat, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.
Semakin lama waktu gempa asli, frekuensi dan besarnya gempa susulan cenderung menurun, dikutip dari APA.
Namun, gempa susulan 5,0 hingga 6,0 lebih masih mungkin terjadi dan membawa risiko kerusakan tambahan pada struktur yang terganggu akibat gempa asli.
Hal ini membawa ancaman lanjutan bagi tim penyelamat dan penyintas.
Gempa susulan membentang lebih dari 300 kilometer (186 mil) di sepanjang zona patahan yang pecah di Turki selatan, berorientasi dari barat daya ke timur laut dan membentang dari perbatasan dengan Suriah melalui provinsi Malatya.