Tertimpa Reruntuhan Selama 34 Jam, Wanita Korban Gempa Turki Berhasil Diselamatkan
Seorang wanita diselamatkan dari bawah reruntuhan di Turki tenggara pada hari Selasa, 34 jam setelah gempa bumi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita diselamatkan dari bawah reruntuhan di Turki tenggara pada Selasa (7/2/2023).
Wanita itu diselamatkan 34 jam setelah gempa bumi di wilayah tersebut membuat bangunannya menjadi puing-puing.
Dikutip Anadolu Agency, Fiiz Abar (35) diselamatkan dari sisa bangunan enam lantai di Gaziantep.
Gaziantep merupakan satu di antara provinsi yang dilanda gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6 skala Richter.
"Mudah-mudahan, mereka yang tersisa juga bisa keluar," kata saudara laki-laki Abar kepada wartawan di tempat kejadian.
Baca juga: Gempa Turki Hentikan Rencana Nicolo Zaniolo Pindah dari AS Roma ke Galatasaray, Negosiasi Dihentikan
"Saya percaya kepada Allah, semoga Allah membantu tim penyelamatan," imbuhnya.
"Tim bekerja dengan hati dan jiwa mereka," ucapnya.
Per hari ini, Rabu (8/2/2023), korban tewas akibat gempa di Turki dan Suriah telah mencapai 7.825 orang.
Dengan rincian, di Turki korban tewas mencapai 5.894 orang, sementara Suriah mencatat korban tewas ada 1.932 orang.
Dikutip dari The Guardian, pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi korban tewas akibat gempa tersebut bakal terus meningkat.
WHO memperkirakan korban tewas akibat gempa mencapai 20.000 orang.
Baca juga: Dapat Lampu Hijau Cristiano Ronaldo, Bek Atalanta Lelang Jersey CR7 untuk Korban Gempa Turki
“Kami selalu melihat hal yang sama dengan gempa bumi," kata pejabat darurat senior WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood, kepada AFP.
"Sayangnya, laporan awal jumlah orang yang meninggal atau terluka akan meningkat cukup signifikan pada minggu berikutnya," tambahnya.
Smallwood mengatakan, kondisi bersalju akan membuat banyak orang kehilangan tempat berlindung sehingga menambah bahaya.
Sinem Koseoglu dari Al Jazeera, melaporkan dari Istanbul, mengatakan cuaca buruk di seluruh negeri dapat menghambat upaya pencarian dan penyelamatan di daerah yang terkena dampak gempa.
Ribuan penduduk dibiarkan tanpa perlindungan dalam suhu beku.
Baca juga: Turki Umumkan Status Darurat Pasca Gempa untuk Tiga Bulan ke Depan di 10 Provinsi
Suhu diperkirakan akan turun di bawah titik beku pada hari Selasa, dengan suhu terendah di Gaziantep turun menjadi -6 derajat celcius.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)