Bayi Berusia 2 Tahun Berhasil Diselamatkan di Antara Reruntuhan Akibat Gempa Turki, Videonya Viral
Momen mengharukan ketika bayi Perempuan berusia 2 tahun berhasil diselamatkan. Bayi itu berhasil dievakuasi dari puing-puing.
Penulis: Muhammad Barir
Saat ini, waktu 72 Jam itu hampir habis, para korban masih banyak yang terkubur di puing-puing gempa bumi di Turki dan Suriah.
"Upaya pencarian mendekati jam penting 72 jam," kata seorang pakar tanggap darurat dikutip dari AFP.
Lebih dari 90 persen korban gempa diselamatkan dalam tiga hari pertama, kata Ilan Kelman, seorang profesor bencana dan kesehatan di University College London.
Tetapi jumlah itu dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada cuaca, gempa susulan, dan seberapa cepat tim penyelamat dan peralatan tiba di lokasi.
Semua faktor yang saat ini bertentangan dengan upaya yang terjadi di Turki dan Suriah.
Lebih dari 15.000 orang tewas dan ribuan lainnya terluka setelah gempa bumi melanda Turki tenggara dan tetangga Suriah pada pukul 04:17 waktu setempat pada hari Senin.
Kelman mengatakan mengapa kerangka waktu ini sangat penting.
"Umumnya, gempa bumi tidak membunuh orang, infrastruktur yang runtuh menewaskan orang," kata Kelman, yang telah menerbitkan penelitian tentang respons penyelamatan gempa dikutip dari AFP.
Faktor yang paling mendesak adalah memberikan perhatian medis kepada orang-orang yang tertimpa bangunan yang runtuh sebelum tubuh mereka rusak atau mereka kehabisan darah, katanya.
Cuaca juga merupakan faktor kunci, dan "itu benar-benar melawan kita" di Turki dan Suriah, kata Kelman.
Daerah yang dilanda gempa telah mengalami suhu beku serta hujan dan salju sejak Senin.
"Ini sangat menyedihkan bahwa hipotermia mungkin terjadi, dan sayangnya orang-orang mungkin meninggal karena cuaca," kata Kelman.
Mereka yang berhasil selamat dari hawa dingin dan luka-luka mereka masih membutuhkan makanan dan air.
Tanpa air, banyak orang "akan mulai mati pada tiga, empat, lima hari," kata Kelman.