Indonesia Kerahkan 4 Pesawat Bawa 70 Ton Bantuan Logistik untuk Turki dan Suriah
Dukungan logistik telah disesuaikan sebagaimana daftar kebutuhan mendesak yang disampaikan kepada pemerintah Indonesia.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengirimkan total 70 ton bantuan logistik untuk membantu penanganan pascagempa di Turki dan Suriah. Puluhan ton logistik tersebut akan dibawa oleh 4 pesawat Hercules milik TNI AU.
"Logistik permakanan dan peralatan akan dikirimkan secara langsung dari Indonesia menggunakan 2 unit pesawat ke masing-masing negara, jadi total 4 unit pesawat dengan total dukungan logistik sebesar 70 ton untuk masing-masing negara Turki dan Suriah," kata Pelaksana tugas (Plt) Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi pers, Kamis (9/2/2023).
Dukungan logistik baik makanan siap saji maupun peralatan yang dibutuhkan telah disesuaikan sebagaimana daftar kebutuhan mendesak yang disampaikan kepada pemerintah Indonesia.
Daftar kebutuhan mendesak dari kedua negara antara lain, matras, selimut hangat, baju dan sepatu musim dingin, paket makanan dan kebersihan diri, pampers dewasa dan anak, obat-obatan, perangkat tenaga surya seperti lampu, energi dalam kecil atau besar, tenda keluarga, alat pengeruk reruntuhan, alat P3K, serta genset.
Genset dinilai diperlukan lantaran di Turki saat ini sedang dilanda musim dingin, sehingga dapat membantu untuk menghadapi kondisi puncak musim dingin di negara tersebut.
Baca juga: Bayi Berusia 2 Tahun Berhasil Diselamatkan di Antara Reruntuhan Akibat Gempa Turki, Videonya Viral
"Kita akan membawa makanan siap saji dari Indonesia dalam jumlah yang kita perkirakan dalam beberapa tahap nanti bisa mencukupi di daerah operasi. Dan juga alat perangkat yang dibutuhkan sesuai list yang disampaikan kepada pemerintah Indonesia," kata Abdul Muhari.
Adapun logistik tersebut akan diberangkatkan segera setelah Indonesia mendapatkan persetujuan izin terbang dari otoritas kedua negara.
"Logistik ini kita rencanakan akan diberangkatkan sesegera mungkin, sekiranya flight clearance sudah approval," ujarnya.