Selama Invasi di Ukraina, Jelang Setahun Invasi 1.500 Tank Rusia Dilaporkan Hancur
Pernyataan tersebut diungkap Oryx menjelang satu tahun peringatan invasi Rusia ke Ukraina yang jatuh pada tanggal 24 Februari, seperti yang dikutip
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Sebuah situs intelijen asal Belanda Oryx, mengungkap sebanyak 1.500 armada tank Rusia telah hancur di medan pertempuran, sementara 544 tank disita oleh pasukan Kiev.
Tak hanya itu sebanyak 79 tank juga dikatakan rusak dan 65 lainnya ditelantarkan selama invasi berlangsung.
Hancurnya ribuan tank tersebut disinyalir menjadi pertanda kemunduran militer Kremlin dalam melawan Ukraina.
Baca juga: Wagner Rusia Berhenti Rekrut Napi Jadi Tentara Bayaran, Bantah Rekrutmen di Musim Dingin
Pernyataan tersebut diungkap Oryx menjelang satu tahun peringatan invasi Rusia ke Ukraina yang jatuh pada tanggal 24 Februari, seperti yang dikutip dari Bussiness Insider.
Sejak awal invasi, Rusia dilaporkan gencar menurunkan ribuan senjata untuk memukul mundur pasukan Kiev. Jakub Janovsky seorang analis militer AS mencatat selama invasi dimulai Rusia diperkirakan telah memasok 3.000 tank ke kawasan Ukraina.
Namun setelah Ukraina mendapatkan kiriman senjata tempur yang modern dari Barat, perlahan Rusia mulai kehilangan setengah dari armada tanknya.
Para pengamat mengatakan desain tank Kremlin yang cacat, membuat armada Rusia mudah diledakkan. Alasan ini yang mendorong Rusia mengalami krisis senjata hingga performa tentara Rusia di medan perang mengalami kemunduran.
“Semua upaya yang mungkin telah dilakukan untuk mengembalikan kekuatan, namun karena kendaraan lapis baja Rusia tidak dirawat dengan baik sebelum perang. sehingga tank-tank di medan perang mudah cacat” jelas Oryx.
Sebelum memulai invasi, Rusia sendiri disebut memiliki 4 ribu tank cadangan, namun karena arteri tersebut tidak disimpan dengan baik sehingga ribuan tank itu sulit diaktifkan kembali dalam waktu cepat.
Baca juga: Presiden Ukraina Zelensky Temui Rishi Sunak di Inggris Pertama Kali sejak Invasi Rusia
Kondisi tersebut kian diperparah lantaran pabrik senjata Rusia tak dapat lagi memproduksi arteri tempur baru akibat terhambat sanksi perang yang diberlakukan barat.
"Karena sanksi, mereka mungkin harus mengganti sensor dan elektronik dengan alternatif yang lebih rendah dan jumlah yang dapat mereka hasilkan dalam waktu dekat adalah sebagian kecil dari kerugian mereka," ungkap analisJanovsky
Apabila pasokan tank Rusia tak dapat pulih dalam waktu dekat, para analis meyakini bahwa Rusia dapat kalah dalam melawan senjata Barat yang ada di Ukraina.