Terlalu Bersemangat Pasok Ribuan Arteri Perang ke Ukraina, NATO Pening Stok Senjata Menipis
Sebanyak 10.000 peluru artileri yang dipasok ke Kiev telah menguras persediaan (peluru) Barat.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Inggris mengatakan pada Selasa, tentara bayaran dari kelompok Wagner, yang telah mempelopori serangan Rusia di Bakhmut, memperoleh sedikit keuntungan di pinggiran utara dalam tiga hari terakhir.
Sebagai pusat transportasi jalan, kereta api dan logistik, Bakhmut telah menghadapi serangan selama berbulan-bulan dan banyak distrik hancur.
Hanya sekitar 5.000 warga sipil yang tersisa di sana dari sekitar 70.000 populasi sebelum perang, kata Gubernur Kyrylenko.
Kondisi Kota Bakhmut, Ukraina, setelah pertempuran antara Rusia dan Ukraina yang berlangsung berminggu-minggu. Foto-foto ini rilis pada Jumat (13/1/2023). (Foto: Konstantin Liberov) (Telegram ASTRA)
Penjabat kepala administrasi yang ditugaskan Rusia di Donetsk, Denis Pushilin, mengatakan pasukan Ukraina mengerahkan upaya di Bakhmut tetapi pasukan Rusia membuat kemajuan.
Kepala Wagner Yevgeniy Prigozhin mengatakan pasukan Rusia tidak akan bisa merebut kota itu dalam waktu dekat. Dalam sebuah postingan di saluran Telegram, Prigozhin mengatakan Ukraina memperkuat hingga 500 prajurit baru setiap hari.
"Pertempuran terberat terjadi di utara (Bakhmut). Tidak ada alasan untuk mengepung musuh di wilayah utara," katanya.
Pasukan Rusia terus membombardir pasukan Ukraina di garis depan dan kota-kota di wilayah Donetsk timur sepanjang Selasa (14/2/2023) kemarin.
Sebagian besar tembakan artileri Rusia difokuskan ke Bakhmut, kota yang dibom di Provinsi Donetsk dan menjadi target utama Presiden Vladimir Putin. Pasukan Ukraina di kota itu telah membentengi posisi untuk mengantisipasi pertempuran.
"Tidak ada satu meter persegi pun di Bakhmut yang aman atau tidak berada dalam jangkauan tembakan atau drone musuh," kata Gubernur Donetsk, Pavlo Kyrylenko, yang dikutip dari Reuters.
Dia mengatakan, senjata Rusia menggempur sasaran di sepanjang garis depan di Donetsk, yang bersama dengan provinsi Luhansk membentuk Donbas, pusat industri Ukraina dan sasaran utama Rusia.
Jatuhnya Bakhmut ke tangan Rusia akan menjadi batu loncatan bagi Moskow untuk maju ke dua kota Donetsk yang lebih besar, Kramatorsk dan Sloviansk, dan memberi Moskow momentum baru setelah berbulan-bulan mengalami kemunduran di medan perang menyusul invasi yang diluncurkannya pada Februari tahun lalu.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan, pasukan Rusia telah membuat kemajuan bertahap dalam serangan mereka terhadap Bahkmut tetapi masih belum pasti Bakhmut akan jatuh atau tidak.
Menjelang setahun invasi Rusia, Kremlin telah mengintensifkan operasi di wilayah Ukraina bagian selatan dan timur, dan serangan besar baru telah diantisipasi secara luas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.