5 Warga Ukraina Tewas dalam Serangan Rusia di Bakhmut, 6.000 Orang Bertahan di Rumahnya
5 warga Ukraina tewas dalam serangan Rusia di Bakhmut pada Kamis (17/2/2023). Sekira 6.000 orang bertahan di rumahnya selama pertempuran berlangsung.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Ukraina memperkirakan, serangan besar baru dapat terjadi menjelang tanggal 24 Februari 2023, dalam peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Konflik Ukraina Buat Pasokan Viagra ke Rusia Dihentikan
Pemimpin tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin memperkirakan Bakhmut akan jatuh dalam hitungan minggu, dikutip dari Yahoo News.
"Saya pikir Grup Wagner akan berhasil mengepung Bakhmut pada bulan Maret atau April. Meskipun sangat sulit untuk ditebak. Itu tergantung pada aktivitas Ukraina. Mereka menerima jenis senjata baru sekarang," katanya.
"Saya yakin seratus persen kami akan menghancurkan ini. Macan tutul. Seratus persen kami akan memilah cara membakarnya," lanjutnya.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Israel Kunjungi Ukraina untuk Pertama Kalinya sejak Perang Dimulai
Pasukan Ukraina Mundur dari Luhansk
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan Ukraina mundur dari medan perang di Luhansk pada Rabu (15/2/2023).
"Selama penyerangan, pasukan Ukraina mundur secara acak ke jarak hingga 3 km (2 mil) dari garis yang diduduki sebelumnya," kata Kementerian Pertahanan Rusia di Telegram, dikutip dari Jerusalem Post.
Mereka mengklaim garis pertahanan kedua yang dibentengi tidak dapat menahan terobosan militer Rusia.
Sementara itu, analis militer Ukraina, Oleh Zhdanov, mengatakan keadaan sangat sulit bagi Ukraina karena Rusia mengirim pasukan secara massal.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.