Tesla Pecat Puluhan Karyawan setelah Muncul Isu Kampanye Serikat Pekerja
Tesla pecat sejumlah karyawan setelah muncul isu kampanye serikat pekerja. Namun, Tesla berdalih hal ini karena karyawan itu merekam rapat tanpa izin.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Perusahaan Tesla juga memiliki reputasi untuk menggunakan taktik keras melawan penyelenggara serikat pekerja.
Baca juga: Elon Musk: Akhir Tahun 2023 Waktu yang Tepat untuk CEO Baru Twitter
Dewan Pekerja Gabungan Regional Rochester United telah mengajukan keluhan terhadap Tesla ke Dewan Hubungan Perburuhan Nasional.
Mereka menuduh Tesla melakukan praktik perburuhan yang tidak adil.
Dalam pengaduan itu, Tesla disebut memecat karyawan sebagai balasan atas aktivitas serikat pekerja TWU dan mencegah aktivitasnya.
Mereka meminta regulator federal untuk memberi bantuan ganti rugi untuk mencegah penghancuran hak-hak karyawan yang tidak dapat diperbaiki akibat perilaku melanggar hukum Tesla.
Tesla Bantah Tuduhan
Terkait tuduhan ini, Tesla membantah dan memberikan penjelasan di situs webnya.
"Ada tuduhan palsu bahwa Tesla memberhentikan karyawan sebagai tanggapan atas kampanye serikat pekerja baru," tulisnya dalam pernyataan itu, dikutip dari The Guardian.
Dikatakan, pemecatan di Buffalo telah dihasilkan dari proses peninjauan global setengah tahunan berdasarkan kinerja, dan mereka yang terkena dampak diidentifikasi untuk pemecatan pada 3 Februari 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)