Gempa Turki-Suriah, Ankara Akhiri Upaya Penyelamatan di Semua Wilayah, Kecuali Kahramanmaras & Hatay
Kepala Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) mengumumkan upaya penyelamatan dan pencarian telah berakhir.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Harapan untuk dapat menemukan korban selamat dari reruntuhan kian memudar.
Kepala Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) mengumumkan upaya penyelamatan dan pencarian telah berakhir.
Pihak berwajib menghentikan operasi di semua wilayah setelah dua minggu pascagempa Turki-Suriah pada 6 Februari 2023 kemarin.
Ada dua provinsi yang dikecualikan dalam keputusan tersebut.
"Pencarian akan dilanjutkan di Kahramanmaras dan Hatay," ungkap Kepala AFAD, Yunis Sezar seperti dikutip BBC.
"Upaya pencarian dan penyelamatan orang-orang yang terjebak di puing-puing telah berakhir di sebagian besar provinsi," jelasnya.
Baca juga: Bantu Pulihkan Kesehatan Jiwa Korban Gempa Turki, Pemerintah Indonesia Kirimkan Dokter dan Ahli
"Korban tewas akibat gempa bumi naik menjadi 40.642 orang," paparnya.
"Kami yakin akan mengakhiri operasi pencarian dan penyelamatan besok malam," tuturnya, dikutip Al Jazeera.
Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter mengakibatkan lebih dari satu juta orang kehilangan tempat tinggal.
"Kita mungkin menghadapi bencana terbesar yang pernah kita hadapi dalam sejarah," ucap Sezar.
"Kerusakan akibat gempa bumi dan gempa susulan tidak hanya terbatas pada 11 provinsi yang terkena dampak," katanya.
Situasi di Suriah
Sementara di Suriah, lebih dari 5.800 kematian dilaporkan.
Baca juga: Bantu Pulihkan Kesehatan Jiwa Korban Gempa Turki, Pemerintah Indonesia Kirimkan Dokter dan Ahli
Sebagian besar korban ditemukan di barat laut Suriah.