Rusia Interupsi Momen Mengheningkan Cipta PBB untuk Ukraina, Sebut Semua Nyawa Tak Ternilai Harganya
Duta Besar Rusia menyela momen mengheningkan cipta PBB untuk para korban perang di Ukraina.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
"Negara-negara ini juga sangat penting," katanya, seraya menambahkan bahwa dia ingin mengadakan pertemuan puncak dengan negara-negara Amerika Latin dan Ukraina.
Zelensky sebelumnya ditanya tentang kejahatan perang Rusia dan apakah mereka yang dituduh dapat diadili di Ukraina.
Dia mengatakan pengadilan khusus dan mekanisme diperlukan bagi Rusia untuk mendapatkan "pertanggungjawaban" nyata atas tindakannya selama konflik.
"Ini pekerjaan besar, dan kami sedang mengusahakannya," kata Zelensky.
Pemimpin Ukraina itu juga ditanya tentang momen perang yang menurutnya paling sulit.
"Saya pikir Bucha," katanya.
"Saat kita mendapatkan kembali Bucha. Itu mengerikan. Apa yang telah kita lihat. Iblis bukan berada di bawah kita, mereka ada di antara kita."
Kota Bucha, di wilayah Kyiv, adalah tempat pembantaian warga sipil Ukraina dan tawanan perang.
Otoritas Ukraina mengatakan 458 mayat ditemukan di kuburan massal setelah pasukan Rusia pergi.
Zelensky juga ditanya apa menurutnya apa kesalahan terbesarnya dan apakah ada orang dari negaranya yang mengecewakannya.
"Saya ingin memulai dengan orang-orang yang mengecewakan saya," katanya.
"Semua yang pergi pada 24 Februari... semua yang meninggalkan Kyiv, semua yang meninggalkan kota besar dan kecil... semua yang seharusnya berjuang untuk negara ini, yang seharusnya menjaga keamanan negara ini. Mereka yang pergi mengecewakan saya."
Soal kesalahannya sendiri, Zelensky mengaku tidak tahu.
"Saya bekerja dari pagi hingga larut malam, saya adalah orang yang hidup dan tidak peduli bagaimana pendapat beberapa orang, saya membuat pilihan, saya yakin saya membuat kesalahan dari waktu ke waktu."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)