Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iran Selidiki Kasus Keracunan Gas 650 Siswi, Racun Diduga Sengaja Disebar agar Sekolah Tutup

Seorang menteri senior Iran mengklaim bahwa ratusan siswi di negara itu sengaja diracuni.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Iran Selidiki Kasus Keracunan Gas 650 Siswi, Racun Diduga Sengaja Disebar agar Sekolah Tutup
ATTA KENARE / AFP
Siswi Iran pulang setelah kelas berakhir di sebuah sekolah Iran di utara Teheran pada 25 September 2011. Seorang menteri senior Iran mengklaim bahwa ratusan siswi di negara itu sengaja diracuni. 

TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 650 siswa perempuan keracunan gas beracun di Iran sejak November 2022.

Kasus keracunan itu diyakini banyak orang sebagai upaya yang disengaja untuk membuat sekolah mereka ditutup, BBC.com melaporkan.

Tidak ada anak perempuan yang meninggal.

Tetapi puluhan orang menderita masalah pernapasan, mual, pusing, dan kelelahan.

“Terbukti bahwa beberapa orang menginginkan semua sekolah, terutama sekolah perempuan, ditutup,” kata wakil menteri kesehatan Younes Panahi pada hari Minggu (26/2/2023).

Namun, dia kemudian mengatakan bahwa pernyataannya telah disalahtafsirkan.

Baca juga: Anak Cheetah Asia yang Terancam Punah di Iran Bernama Pirouz Mati karena Gagal Ginjal Akut

Jaksa Agung mengumumkan minggu lalu bahwa pihaknya telah membuka penyelidikan kriminal.

Berita Rekomendasi

Tetapi ia mengatakan bahwa informasi yang tersedia hanya mengindikasikan "kemungkinan tindakan kriminal dan tindakan terencana".

Sementara itu, frustrasi publik terus tumbuh.

Keracunan pertama terjadi pada 30 November, ketika 18 siswa dari Sekolah Teknik Nour di kota religius Qom dibawa ke rumah sakit.

Sejak saat itu, lebih dari 10 sekolah perempuan menjadi sasaran di provinsi sekitarnya.

Sedikitnya 194 anak perempuan dilaporkan telah diracun dalam sepekan terakhir di empat sekolah di Kota Borujerd, di provinsi barat Lorestan.

Gadis-gadis yang diracuni melaporkan mencium bau jeruk keprok atau ikan busuk sebelum jatuh sakit.

Awal bulan Februari, setidaknya 100 orang melakukan protes di luar kantor gubernur di Qom.

Protes orang tua atas keselamatan anaknya di sekolah
Protes orang tua atas keselamatan anaknya di sekolah (IRNA)

Baca juga: Dendam Atas Pembunuhan Qassem Soleimani, Iran Masih Bertekad Bunuh Trump, Pompeo hingga McKenzie

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas