Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Internasional: Pangeran Arab Larang Anak-anak ke Masjid saat Ramadan - Ledakan Nord Stream

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Pangeran Arab larang orang tua membawa anak-anak ke masjid saat Ramadan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Populer Internasional: Pangeran Arab Larang Anak-anak ke Masjid saat Ramadan - Ledakan Nord Stream
Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Pangeran Arab larang orang tua membawa anak-anak ke masjid saat Ramadan. 

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Pangeran MBS mengeluarkan sejumlah aturan dan larangan saat Ramadan mendatang, salah satunya orang tua dilarang membawa anak-anak yang bisa mengganggu khidmat ibadah.

Sementara itu, juru bicara Kremlin atau pemerintah Rusia, Dmitry Peskov menyataan berita baru tentang pelaku peledakan Nord Stream adalah propaganda sistematis barat.

Soal rentetan kasus keracunan murid perempuan di Iran, pemerintah akhirnya bergerak dan melakukan penangkapan pertama.

Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Pangeran MBS Rilis Aturan Khusus Ramadhan di Arab Saudi: Dilarang Bawa Anak-anak ke Masjid

Baca juga: Arab Saudi Kirimkan 30 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Ukraina, Pasokan Medis hingga Generator Listrik

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) mengeluarkan aturan dan larangan selama bulan Ramadhan 2023.

Berita Rekomendasi

Aturan ini disampaikan Mohammed bin Salman melalui Menteri Agama Islam Arab Saudi, Dr. Abdullatif Al Sheikh.

Dalam aturan itu, umat Islam yang mengikuti salat di masjid, dilarang membawa anak-anak.

Selain itu, Mohammed bin Salman meminta agar tidak ada kamera yang bertujuan untuk memotret di dalam masjid.

Jamaah juga dilarang mengirimkan doa-doa lalu menyiarkannya di segala media.

Daftar Aturan selama Ramadhan di Arab Saudi

Berikut ini Tribunnews merangkum daftar aturan yang dirilis oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) selama bulan Ramadhan, dikutip dari GulfNews, Saudi Gazette, dan Zawya.

BACA SELENGKAPNYA  >>>

2. Klaim Baru Ledakan Nord Stream Propaganda Sistematis Media Barat

Pipa gas Nord Stream mengalirkan gas Rusia ke Eropa melalui perairan laut Baltik di wilayah Jerman
Pipa gas Nord Stream mengalirkan gas Rusia ke Eropa melalui perairan laut Baltik di wilayah Jerman (DW)

Juru bicara Kremlin atau pemerintah Rusia, Dmitry Peskov menyataan berita baru tentang pelaku peledakan Nord Stream adalah propaganda sistematis barat.

Propaganda itu dijalankan secara serentak oleh media arus utama barat, dimulai dari The New York Times, dilanjut media di Inggris dan Jerman.

"Jelas, penulis ingin mengalihkan perhatian. Ini jelas merupakan penyebaran disinformasi yang terkoordinasi di media," kata Peskov, Rabu (8/3/2023), mengomentari laporan sejumlah media barat.

Laporan media New York Times menentang hasil penelusuran khusus jurnalis kawakan AS, Seymour Hersh.

Hersh menyatakan peledakan itu diperintahkan Presiden AS Joe Biden.

Operasinya dijalankan tim khusus di bawah koordinasi Jake Sullivan, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih.

Secara teknis peledakan dijalankan tim penyelam dalam Angkatan Laut AS, bersamaan latihan tempur NATO Baltic Ops 2022.

Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berjanji Rusia tidak akan membiarkan penyelidikan atas sabotase pipa Nord Stream diabaikan.

Menurut laporan New York Times mengutip sumber intelijen, pelaku serangan orang atau kelompok pro-Ukraina. Tidak ada nama orang atau kelompok yang disebut.

BACA SELENGKAPNYA  >>>

3. Kekurangan Amunisi, Tentara Rusia Dilaporkan Berperang Menggunakan Sekop

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu bersama tentara Rusia di Kota Mariupol, Ukraina pada Senin (6/3/2023).
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu bersama tentara Rusia di Kota Mariupol, Ukraina pada Senin (6/3/2023). (NovayaGazeta/Russian Defense Ministry)

Kementerian pertahanan Inggris menyebut, kekurangan amunisi memaksa beberapa tentara Rusia untuk bertempur menggunakan sekop.

Dilaporkan NBC News, pasukan Rusia terus maju melalui pertempuran jarak dekat di sekitar kota Bakhmut di Ukraina timur meskipun kekurangan amunisi menghambat kemajuan mereka, kata analis militer Barat akhir pekan lalu.

Sementara itu, kepala pasukan tentara bayaran Wagner yang memimpin pertempuran, mengkritik para pemimpin militer Moskow atas masalah pasokan amunisi.

Wagner memperingatkan bahwa posisi Rusia di daerah itu bisa dalam bahaya jika masalah itu tidak diselesaikan.

Bakhmut saat ini dikepung di tiga sisi setelah berbulan-bulan pengeboman.

Stand pertahanan telah menjadi simbol perlawanan Ukraina terhadap invasi Rusia; “Bakhmut hold” adalah seruan yang terdengar di seluruh negeri dan dalam pidato video malam Presiden Volodymyr Zelensky kepada bangsa.

Tetapi posisi Ukraina di timur telah dirusak oleh serangan Rusia yang intensif selama musim dingin.

Campuran pejuang Wagner mantan narapidana dan cadangan militer yang baru dimobilisasi, dikerahkan ke dalam pertempuran.

Kementerian Pertahanan Inggris, yang memposting laporan intelijen harian ke media sosial, mengatakan pada hari Minggu (5/3/2023) bahwa pada akhir Februari, tentara cadangan Rusia diperintahkan untuk menyerang posisi Ukraina dengan "senjata api dan sekop."

Sekop kemungkinan besar sama dengan yang digunakan untuk menggali parit dan yang telah digunakan di garis depan oleh pasukan Rusia sejak zaman tsar.

BACA SELENGKAPNYA  >>>

4. Pemerintah Iran Akhirnya Tanggapi Kasus Keracunan Ribuan Murid Perempuan, Sejumlah Orang Ditangkap

Staf medis merawat siswi di sebuah rumah sakit di kota Abadan, Iran, setelah serangan racun terhadap siswa.
Staf medis merawat siswi di sebuah rumah sakit di kota Abadan, Iran, setelah serangan racun terhadap siswa. (ANONYMOUS/ESN / AFP)

Iran mengumumkan penangkapan pertama terkait serentetan kasus dugaan serangan racun pada ratusan siswi di seluruh negeri.

Dilansir The Guardian, wakil menteri dalam negeri, Majid Mirahmadi berkata:

“Berdasarkan tindakan intelijen dan penelitian badan intelijen, sejumlah orang telah ditangkap di lima provinsi dan badan terkait sedang melakukan penyelidikan penuh."

Mirahmadi tidak memberikan rincian tentang siapa orang-orang yang ditahan itu.

Teheran mulai bergerak setelah dikritik lamban terhadap dugaan serangan racun tersebut.

Jumlah anak perempuan yang keracunan bertambah lagi pada hari Selasa (7/3/2023).

Di saat yang sama, protes diadakan di luar kementerian pendidikan di Teheran.

Pemimpin serikat guru dilaporkan ditangkap selama bentrokan dengan pasukan keamanan.

Kelompok hak asasi manusia Iran mengatakan setidaknya 7.068 siswa telah terkena dampak di minimal 103 sekolah.

BACA SELENGKAPNYA  >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas