Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gadis Cilik dari Indonesia Berhasil Dioperasi Penyakit Jantung Bawaan yang Rumit di Jepang

Seorang gadis Indonesia usia 9 tahun telah menjalani operasi jantung penyakit bawaannya yang sangat rumit, berhasil dioperasi dengan baik

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Gadis Cilik dari Indonesia Berhasil Dioperasi Penyakit Jantung Bawaan yang Rumit di Jepang
Shizuoka Shimbun
Michela Anabel Santoso (tengah) dan orang tuanya, yang telah ke luar dari rumah sakit setelah menjalani operasi penyakit jantung bawaan, di Rumah Sakit Anak Prefektur di wilayah Aoi, Kota Shizuoka, pada sore hari tanggal 9 Maret 2023. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang gadis Indonesia usia 9 tahun telah menjalani operasi jantung penyakit bawaannya yang sangat rumit, berhasil dioperasi dengan baik di Rumah Sakit Anak Shizuoka dan akan kembali ke Indonesia 14 Maret mendatang.

"Michela Anabel Santoso (tengah) dan orang tuanya, yang telah keluar dari rumah sakit setelah menjalani operasi penyakit jantung bawaan, pada sore hari tanggal 9 Maret 2023 di Rumah Sakit Anak Prefektur di wilayah Aoi, Kota Shizuoka telah berhasil dioperasi dengan baik," ungkap Direktur Kisaburo Sakamoto kemarin (9/3/2023).

Rumah Sakit Anak Shizuoka (wilayah Aoi, Kota Shizuoka) mengumumkan pada tanggal 9 Maret 2023 bahwa mereka telah berhasil mengoperasi seorang gadis Indonesia berusia 9 tahun dengan penyakit jantung bawaan yang rumit sekali, kewarganegaraan Indonesia.

Paska operasinya berlangsung bagus, dan dia akan kembali ke Indonesia dari Jepang pada tanggal 14 Maret 2023.

Direktur Kisaburo Sakamoto mengadakan konferensi pers yang dihadiri oleh gadis itu dan orang tuanya.

Gadis itu adalah Michela Anabel Santoso. Tak lama setelah lahir, ia didiagnosis dengan "cacat septum atrioventrikular lengkap" di mana tidak ada dinding antara atrium kanan dan atrium kiri dan antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri, dengan bentuk katup jantung tidak normal.

Berita Rekomendasi

Dia mengalami pertumbuhan terhambat dan sianosis, karena lebih banyak darah mengalir ke paru-parunya dan lebih sedikit darah yang mengalir ke tubuhnya.

Dengan diperkenalkan oleh Pusat Kardiovaskular Nasional Malaysia, orang tua bertemu dengan Direktur Sakamoto di Indonesia pada tahun 2019.

Setelah itu  diputuskan untuk menerimanya di rumah sakit anak.

Dia datang ke Jepang menunggu relaksasi pembatasan imigrasi karena virus corona baru.

Dia dirawat di rumah sakit Shizuoka itu pada 19 Januari 2023  dan menjalani operasi selama sekitar 10 jam pada tanggal 31 Januari 2023.

Pembukaan katup jantung sempit, dan "diperlukan teknologi yang sangat canggih" untuk mencegah aliran balik saat mengirim darah, menurut rumah sakit. Pasca operasi, dia mengalami gejala seperti aritmia, jadi dia menjalani operasi untuk memasang alat pacu jantung.

Setelah itu, Michela pulih dengan baik dan ke luar dari rumah sakit pada 28 Februari 2023.

Michela berjalan ke ruang konferensi pers bersama orang tuanya, dan sesekali menunjukkan senyum malu.

Orang tuanya sangat senang, mengatakan, "Saya ingin mengajaknya jalan-jalan sambil berkendaraan. Saya harap dia memiliki kehidupan yang baik nantinya"

Direktur Sakamoto berkata, "Saya bangga pasien telah sembuh dan bisa pulang."

Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz  Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas