Rusia: Peluang Bicara Dengan Ukraina Sudah Tertutup, Zelensky Yang Bilang Sendiri
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, peluang berbicara dengan Ukraina sudah tak bisa dilakukan lagi.
Editor: Hendra Gunawan
Volodymyr Zelensky pun bersikeras bahwa petinggi militer Kyiv bersatu dalam memperpanjang pertahanannya atas kota itu.
Baca juga: Protes Perang di Ukraina, Anak-anak Rusia Jadi Sasaran Tindakan Keras Kremlin
“Ini taktis bagi kami,” ungkapnya, Selasa (7/3/2023), dilansir CNN.
“Kami memahami bahwa setelah Bakhmut mereka bisa melangkah lebih jauh."
"Mereka bisa pergi ke Kramatorsk, mereka bisa pergi ke Sloviansk, itu akan menjadi jalan terbuka bagi Rusia setelah Bakhmut ke kota-kota lain di Ukraina, ke arah Donetsk."
"Itu sebabnya orang-orang kita berdiri di sana," jelas Zelensky.
Pernyataan Rusia
Sementara itu, Rusia mengatakan, mengambil kendali kota Bakhmut di timur Ukraina akan memungkinkan tentaranya untuk mengembangkan serangan.
"Pembebasan Artyomovsk (Bakhmut) terus berlanjut."
"Kota ini merupakan pusat penting bagi pertahanan pasukan Ukraina di Donbas."
"Mengambilnya di bawah kendali akan memungkinkan tindakan ofensif lebih lanjut dilakukan jauh ke dalam pertahanan Angkatan Bersenjata Ukraina," kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoygu, Selasa, dikutip dari AA.
Ia menekankan, negara-negara Barat meningkatkan pengiriman senjata dan peralatan militer ke Ukraina dan memperluas pelatihan pasukan Ukraina.
“Pada saat yang sama, dukungan negara-negara NATO kepada rezim Kyiv tidak mengarah pada keberhasilan pasukan Ukraina di medan perang."
"Sebaliknya, ada peningkatan kerugian yang signifikan di antara personel angkatan bersenjata,” lanjut Sergey Shoygu.
Prajurit Brigade Kholodny Yar ke-93 menembak pasukan pendudukan Rusia dengan mortir MO-1220-RT buatan Prancis pada Jumat (3/3/2023).