Pangeran MBS Izinkan Seniman Patung di Riyadh setelah Dilarang Selama Puluhan Tahun
Pangeran Mohammed bin Salman mengizinkan seniman patung di Riyadh setelah dilarang selama puluhan tahun di Arab Saudi karena menyesuaikan Islam.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, mengizinkan seniman membuat patung dan keramik, setelah sempat dilarang selama puluhan tahun.
Beberapa seniman patung dan keramik di Arab Saudi memajang karyanya di Riyadh.
Mereka membuat karya patung seperti sebuah wajah dengan mata cekung dan beberapa objek menyerupai manusia yang memakai kaca mata.
Beberapa patung kecil juga terlihat dipajang di atas batu bata merah dan diwarnai untuk menggambarkan gaun gurun tradisional Arab Saudi.
Mereka mengaku senang telah mendapat izin untuk berkarya lagi, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Pangeran MBS Rilis Aturan Khusus Ramadhan di Arab Saudi: Dilarang Bawa Anak-anak ke Masjid
Salah seorang seniman keramik menyatakan kebahagiaannya.
"Siapa yang bisa membayangkan bahwa suatu hari, pameran yang berada di ruang bawah tanah ini dapat dipajang di Olaya (pusat kota Riyadh)?" kata Awatif Al-Keneibit (60), seniman keramik yang merintis jalan bagi perempuan dalam seni di masyarakat konservatif Arab Saudi.
Wanita yang mengenyam pendidikan di AS itu mengatakan, dia terpaksa membuat galeri pribadi di bagian bawah rumahnya untuk teman dan tamu setelah pameran publik dilarang pada tahun 2009.
"Mereka dulu mengatakan kepada saya bahwa ini tidak mungkin ditampilkan karena dilarang dalam Islam. Sekarang ini semua ada di jantung kota Riyadh," katanya.
Keneibit menunjukkan beberapa karyanya yang dulu sempat dilarang, termasuk keramik dengan wajah yang tampak tercekik rantai logam dan wajah lain yang tampak bersinar dengan ayat-ayat Alquran.
"Bagi saya, itu adalah dua kejutan, satu sebelum dan satu lagi setelah. Kami adalah generasi yang telah mengalami banyak perubahan - dari larangan total hingga keterbukaan total," katanya.
"Insya Allah, kita akan mendapatkan keseimbangan," lanjutnya.
Baca juga: Sejak Dipimpin Mohammed bin Salman, Hukuman Mati di Arab Saudi Meningkat 2 Kali Lipat
Arab Saudi Longgarkan Kebiijakan bagi Seniman Patung
Satu tahun sebelumnya, Arab Saudi telah melonggarkan kebijakan bagi seniman patung.
Pada tahun 2022, seorang pemahat bernama Nasser Hawsawi menjadi terkenal di kalangan pengunjung acara Riyadh Oasis, di Riyadh.
Dia memamerkan karyanya di Riyadh Oasis, sebuah studio terbuka untuk pengunjung, dikutip dari Arab News.
Nasser Hawsawi juga telah memberikan sejumlah demonstrasi mematung secara langsung.
Dia membuat patung penyanyi Arab terkenal saat mereka tampil di atas panggung, termasuk Nawal Al-Zoghbi, Majid Al-Mohandis dan Assala Nasri, dan kemudian mempersembahkan potongan yang telah selesai kepada mereka di akhir pertunjukan.
Karyanya termasuk patung wanita dan beberapa patung kepala manusia dan anggota badan lainnya, seperti tangan.
Baca juga: Pangeran Arab Saudi Ingin Bangun Kasino dan Hotel untuk Turis Israel, Wanita Boleh Tak Berjilbab
Arab Saudi sempat Larang Seniman Patung
Penafsiran Islam Sunni yang ketat, termasuk doktrin Wahhabi tradisional kerajaan, melarang patung dan ekspresi seni lainnya yang menciptakan citra manusia.
Ada yang mengatakan pelarangan itu juga karena menggambarkan dewa-dewa pagan yang disembah orang Arab di pada era sebelum Islam, dikutip dari Al Arabiya.
Akibatnya, sebagian besar patung manusia tidak ada di ruang publik di Jazirah Arab.
Umat Islam sejak zaman Nabi Muhammad telah menghancurkan patung-patung (yang disebut berhala) itu di dalam dan sekitar situs suci Ka'bah di Mekah pada tahun 630 Masehi.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Mohammed bin Salman