Pangeran MBS Puji Xi Jinping atas Upaya China Mediasi Hubungan Arab Saudi dan Iran
Pangeran MBS puji Presiden China Xi Jinping atas upaya mediasi hubungan Arab Saudi dan Iran. Mereka membahas soal kerja sama bilateral.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
Namun hal ini ditentang pada tahun 1979 oleh revolusi Islam di Iran yang menciptakan jenis negara baru di wilayah tersebut, yang memiliki tujuan eksplisit untuk mengekspor model ini ke luar perbatasannya sendiri.
Iran dan Arab Saudi mengeksploitasi pergolakan ini untuk memperluas pengaruh mereka, terutama di Suriah, Bahrain, dan Yaman, yang semakin meningkatkan rasa saling curiga.
Mereka masing-masing memiliki sekutu regional, seperti Iran dengan Irak, sementara Saudi dengan Uni Emirat Arab serta Mesir.
Perang dingin ini berlangsung selama puluhan tahun dan melibatkan banyak pihak.
Baru-baru ini, Arab Saudi dan Iran memilih untuk memulihkan hubungan diplomatik pada 10 Maret 2023 di Beijing, China.
Baca juga: Pangeran MBS Izinkan Seniman Patung di Riyadh setelah Dilarang Selama Puluhan Tahun
Hubungan China dan Arab Saudi
Dalam panggilan telepon itu, China juga bersedia bekerja sama dengan Arab Saudi untuk memajukan komunitas China-Arab dengan masa depan bersama.
Keduanya menekankan pentingnya hubungan strategis antara Arab Saudi sebagai pengekspor minyak utama dunia, dan kekuatan ekonomi China sebagai mitra dagang utama negara-negara Teluk.
Peran China di Timur Tengah telah lama ada dalam proposal Inisiatif Lima Titik China pada tahun 2021, untuk keamanan dan stabilitas di Timur Tengah, dikutip dari Atlantic Council.
China menetapkan norma-norma untuk visi diplomatik China di kawasan itu.
China juga membangun lebih banyak kekuatan diplomatik di sana dengan proposal Empat Poin lainnya pada tahun 2022, untuk konsep keamanan baru di Teluk.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait China dan Arab Saudi