Indonesia Kutuk Serangan Israel di Masjid Al-Aqsa Saat Ramadan
Serbuan pasukan Israel menyebabkan sejumlah jemaah terluka dan penangkapan ratusan jemaah lainnya.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengutuk tindak kekerasan yang dilakukan aparat keamanan Israel kepada jemaah di Palestina yang tengah beribadah di Masjid Al-Aqsa pada Selasa (4/4/2023).
Serbuan pasukan Israel menyebabkan sejumlah jemaah terluka dan penangkapan ratusan jemaah lainnya.
Pernyataan Indonesia dikeluarkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) lewat Twitter, Rabu (5/4/2023).
"Indonesia mengutuk tindak kekerasan aparat keamanan Israel di Masjid Al-Aqsa di bulan suci Ramadhan yang menyebabkan sejumlah jemaah terluka dan penangkapan ratusan lainnya," tulis Kemlu RI dalam pernyataannya.
"Tindakan ini sungguh menyakiti perasaan umat Muslim dunia, pelanggaran nyata terhadap kesucian Al-Aqsa dan akan memicu eskalasi konflik dan kekerasan,"
Pemerintah Indonesia juga mendesak PBB dan dunia internasional untuk menghentikan kekerasan yang dilakukan Israel tersebut.
Baca juga: MUI Kecam Polisi Israel Serang Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, Singgung Pembukaan UUD 1945
"Indonesia mendesak PBB dan dunia internasional segera mengambil langkah nyata guna menghentikan dan mengakhiri berbagai pelanggaran Israel terhadap Al-Aqsa," lanjutnya.
Dilaporkan Middle East Eye, menurut informasi dari Bulan Sabit Merah Palestina, pihaknya menerima banyak laporan masyarakat yang terluka di Masjid Al-Aqsa.
Organisasi kemanusiaan itu pun mengerahkan tim untuk merawat yang terluka.
Lusinan petugas bersenjata berat menyerbu lokasi tersebut dan menembakkan gas air mata serta granat kejut.
Lokasi yang diserbu ruangan salat Qilbi, tempat ratusan pria, wanita, anak-anak dan orang tua, menghabiskan malam untuk beribadah di bulan Ramadhan.
Para tentara tersebut menyerang jemaah dengan pentungan dan senjata anti huru-hara, melukai banyak orang.
Dilihat dari unggahan Shehab Agency yang biasa menyiarkan kabar dari Palestina, serangan itu disebut dilakukan terhadap jemaah dengan kejam.