Pasca Didakwa, Donald Trump Desak Partai Republik Pangkas Dana Untuk Departemen Kehakiman AS dan FBI
Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta rekan-rekannya dari Partai Republik di Kongres untuk memangkas pendanaan
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta rekan-rekannya dari Partai Republik di Kongres untuk memangkas pendanaan Departemen Kehakiman AS dan FBI, sehari setelah ia mengaku tidak bersalah di New York atas 34 tuduhan kejahatan pemalsuan catatan bisnis.
"Republika di Kongres harus membuang DOJ dan FBI sampai mereka sadar," tulis Trump di platform media sosialnya. DOJ adalah singkatan dari Departemen Kehakiman.
FBI, bagian dari Departemen Kehakiman, adalah badan intelijen dan keamanan domestik AS. Trump sendiri menunjuk direktur FBI saat ini, Christopher Wray, setelah memecat kepala FBI sebelumnya, James Comey, pada 2017.
Baca juga: Stormy Daniels, Bintang Film Dewasa di Kasus Suap Mantan Presiden AS Donald Trump
Proposal Trump tidak mungkin diperhatikan oleh Kongres, dengan Demokrat mengendalikan Senat dan Republik memimpin Dewan Perwakilan Rakyat. Ini juga akan menjadi perubahan tajam bagi Partai Republik, yang di masa lalu telah mendukung pendanaan yang kuat untuk penegakan hukum dan mengkritik proposal dari beberapa pihak kiri dalam beberapa tahun terakhir untuk "menggunduli" departemen kepolisian setempat.
Anggota Kongres dari Partai Republik menyerukan pemotongan tajam pengeluaran federal sebagai imbalan pemungutan suara untuk menaikkan plafon utang Amerika Serikat. Namun, mereka belum mengajukan proposal khusus.
Trump membidik otoritas penegak hukum federal meskipun tuntutan pidana terhadapnya dikejar bukan oleh mereka, tetapi oleh jaksa wilayah Manhattan.
Meski demikian, Trump memang menghadapi dua penyelidikan kriminal Kementerian Kehakiman yang dipimpin oleh Penasihat Khusus Jack Smith, yang ditunjuk oleh Jaksa Agung AS Merrick Garland.
Sementara itu, Mantan Wakil Presiden Mike Pence telah memutuskan untuk tidak mengajukan banding atas putusan hakim. Putusan itu mengharuskannya bersaksi di hadapan dewan juri dalam penyelidikan tentang percakapannya dengan Trump, menjelang serangan 6 Januari 2021 di Capitol AS oleh pendukung Trump
Pembayaran Dua Wanita
Seperti diberitakan sebelumnya, Jaksa wilayah Manhattan Alvin Bragg telah mendakwa Trump dengan 34 tuduhan kejahatan pemalsuan catatan bisnis dan pembayaran kepada dua wanita sebelum pemilu 2016 untuk menekan publikasi pertemuan seksual mereka dengannya.
Bragg mengatakan pembayaran kepada aktris film dewasa Stormy Daniels dan mantan model Playboy Karen McDougal merupakan upaya untuk menyembunyikan pelanggaran undang-undang pemilu.
Baca juga: Donald Trump Mengaku Tidak Bersalah atas 34 Dakwaan dalam Kasus Uang Suap Stormy Daniels
Namun, Trump dan pengacaranya Todd Blanche menyangkal tuduhan itu sebagai “perbuatan yang tidak benar”.
"Kami akan melawannya, kami akan melawannya dengan keras," kata Blanche di luar kompleks pengadilan, Selasa (4/4/2023).
Hakim di Pengadilan Manhattan, Juan Merchan pun meminta pengacara Trump untuk mengingatkan mantan presiden AS itu agar tidak membuat pernyataan yang cenderung memicu kekerasan atau kerusuhan sipil atau membahayakan keselamatan individu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.