Wagner Klaim Rusia Kuasai Kota Bakhmut, Barat Sebut Ukraina Belum Terkalahkan
Sekitar 2.000 tentara Ukraina ditawan tahun lalu dari pabrik Azovstal ketika mereka dikepung oleh pasukan Rusia dan diperintahkan untuk menyerah.
Editor: Hendra Gunawan
"Delapan puluh hari berlalu, semakin jelas bahwa proyek ini telah gagal," katanya. “Pasukan Rusia hanya mendapatkan keuntungan kecil dengan mengorbankan puluhan ribu korban,” tulis kementerian tersebut.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar mengatakan Bakhmut telah menjadi pertempuran termahal Rusia dari seluruh perang dalam hal pria dan material.
Korban Rusia tampaknya terus meningkat. Pada tanggal 2 April, kementerian pertahanan Ukraina memperkirakan kematian Rusia pada minggu sebelumnya mencapai 4.000 orang.
Blogger militer Rusia mengatakan kampanye untuk Bakhmut dan Avdiivka ke selatan harus dimenangkan pada waktunya untuk mempersiapkan pertahanan melawan serangan balasan Ukraina yang mereka pikir kemungkinan akan terjadi antara Paskah Ortodoks, pada 16 April, dan Hari Buruh, 9 Mei.
“Tidak bisa menyelesaikan masalah ini, maka serangan skala besar bahkan tidak layak untuk dipikirkan, ”kata blogger tersebut.
Baca juga: Ukraina Mengolok-olok Rusia yang Mengklaim Telah Merebut Bakhmut, AS Sebut Pertempuran Belum Selesai
“Di beberapa daerah, musuh terlihat gugup, karena waktu tidak tepat, dan sumber daya manusia untuk menyerbu posisi kami lebih sedikit,” kata komandan pasukan darat Ukraina Kolonel Oleksandr Syrskyi.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan pada 3 April bahwa pasukan Rusia "sangat jauh" dari menguasai Bakhmut.
Serangan balasan
Ukraina telah menerima 49 dari 258 tank tempur yang dijanjikan, dan Spanyol berjanji akan menerima enam lagi setelah 9 April.
Inggris mengumumkan telah menyelesaikan pelatihan kelompok kedua tentara Ukraina pada howitzer self-propelled AS90 yang disumbangkannya, langkah lain dalam persiapan Ukraina untuk serangan balasan musim semi.
AS mengatakan akan menyediakan lagi 500 juta dolar AS amunisi untuk howitzer, artileri roket dan lainnya.
Prigozhin mengakui bahwa pasukan Ukraina bersikukuh mempertahankan Kota Bakhmut.
Oleh karena itu, Prigozhin menyampaikan bahwa pasukannya membutuhkan lebih banyak dukungan dari militer reguler sebelum mencoba untuk maju lebih jauh.
Pertempuran atas Kota Bakhmut menjadi palagan paling berdarah dan paling lama selama perang yang berkecamuk dalam setahun lebih.
Baca juga: Pengkhianat Rusia Ungkap Kelompok di Balik Pengeboman yang Tewaskan Blogger Tatarsky