Muslim Ukraina Gelar Salat Berjamaah di Bulan Ramadan, Berdoa Minta Kemenangan Atas Rusia
Sambil mengenakan seragam kamuflase, para tentara Ukraina tersebut terlihat khusyuk menunaikan ibadah sholat di bulan suci Ramadan.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Di Tengah memanasnya gempuran bom dan rudal Rusia, militer muslim Ukraina menyempatkan waktu untuk menggelar sholat berjamaah di sebuah masjid dekat garis perbatasan wilayah Donetsk, Ukraina Timur.
Sambil mengenakan seragam kamuflase, para tentara Ukraina tersebut terlihat khusyuk menunaikan ibadah sholat di bulan suci Ramadan.
Meski tengah dihadapkan dengan kondisi yang sulit namun sebagian besar tentara muslim Ukraina bersyukur masih bisa merayakan Ramadan meski di tengah kondisi perang.
Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-411 Invasi: Rusia Klaim Hancurkan Gudang Militer Ukraina
"Sulit menjadi orang muslim disini, namun saya sudah terbiasa menghabiskan Ramadhan dengan perang, jadi tahun ini bukanlah hal baru bagi saya,” kata Ismagilov, tentara muslim asal Ukraina.
“Saya memiliki semua yang saya butuhkan untuk berpuasa sesuai dengan semua tradisi Muslim yang berlaku," tambah Ismagilov
Meski ditahun lalu Ismagilov sempat melewatkan Ramadhan, lantaran harus bertugas di Lysychansk, kota yang mendapat gempuran hebat dari Rusia.
Namun di tahun ini Ismagilov mengaku telah terbiasa menjalankan ibadah puasa serta shalat tarawih ditengah memanasnya situasi perang.
Ismagilov yang bergabung bersama 16 jemaah lainnya, menjelaskan ibadah Ramadhan di tahun ini semakin membuat hati dan jiwanya kuat menghadapi ancaman serangan militer Rusia.
Hal senada juga diungkap oleh Mullah Murat Suleymanov, pria yang bekerja di bagian mufti Ummah, badan administrasi Muslim Ukraina. Tak henti – henti Suleymanov mengucap syukur lantaran diberikan kesempatan merasakan bulan Ramadhan di tahun 2023.
Terlepas dari pekerjaannya di masa perang, Ismagilov mengatakan dia masih bisa menjalankan aturan puasa Ramadhan.
“Kita tahu bahwa Ramadan adalah bulan kesabaran. Bagi saya lebih mudah untuk menaati aturan ini pada masa perang. Ini membuat saya merasa lebih percaya diri menghadapi situasi sulit selama keadaan kian memanas akibat invasi” ujar Suleymanov.
Selain menggelar sholat berjamaah, dibulan yang penuh kemenangan ini Suleymanov dan sejumlah pasukan perang Ukraina lainnya turut memanjatkan doa bersama.
Untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT agar para militer Ukraina dapat merebut kemenangan Ukraina atas Rusia, seperti yang dikutip dari AFP.
"Saya sangat yakin bahwa banyak pejuang Muslim yang ambil bagian dalam pertempuran, karena hal ini perang terasa jauh lebih baik dengan bantuan dan perlindungan Allah," jelas Suleymanov kepada AFP.