Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

1.500 Ton Biji-bijian Ukraina yang Tercemar Klorpirifos Bakal Dimusnahkan

Biji-bijian yang tercemar ditemukan sebelum diperkenalkannya langkah-langkah baru untuk melindungi pasar lokal.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in 1.500 Ton Biji-bijian Ukraina yang Tercemar Klorpirifos Bakal Dimusnahkan
TASS
Ilustrasi biji-bijian Ukraina - Menteri Pertanian Slovakia, Samuel Vlcan mengumumkan bahwa negaranya telah menemukan pengiriman biji-bijian Ukraina seberat 1.500 ton tercemar klorpirifos. Ini merupakan pestisida organofosfat yang dilarang di Uni Eropa (UE), dan seluruh pengiriman itu pun akan dihancurkan. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BRATISLAVA - Menteri Pertanian Slovakia, Samuel Vlcan mengumumkan bahwa negaranya telah menemukan pengiriman biji-bijian Ukraina seberat 1.500 ton tercemar klorpirifos.

Ini merupakan pestisida organofosfat yang dilarang di Uni Eropa (UE), dan seluruh pengiriman itu pun akan dihancurkan.

Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (14/4/2023), Rabu lalu, ia kali pertama membunyikan alarm atas masalah ini, mengungkapkan bahwa 'tiga laboratorium bersertifikat independen' telah menemukan 'jejak' pestisida dalam sejumlah besar biji-bijian Ukraina yang sedang diangkut melalui negara tersebut.

Menurut Vlcan, masalah tersebut mempengaruhi pengiriman 1.500 ton, setara dengan rata-rata sekitar 60 muatan truk hasil bumi.

Baca juga: Kesal Biji-bijian Ukraina Banjiri Pasar, Petani Eropa Timur Lakukan Aksi Protes

Biji-bijian yang tercemar itu ditemukan sebelum diperkenalkannya langkah-langkah baru untuk melindungi pasar lokal, yang melibatkan penyegelan wajib truk transit.

Vlcan lebih lanjut menguraikan masalah tersebut pada Kamis kemarin, mengumumkan bahwa kontaminasi biji-bijian ternyata sangat parah sehingga seluruh kiriman harus dibakar.

Berita Rekomendasi

"Sayangnya, telah dikonfirmasi bahwa itu adalah konsentrasi berbahaya, zat tersebut adalah klorpirifos, yang dilarang di Uni Eropa," kata Vlcan.

Ia berjanji untuk meningkatkan peninjauan produk yang mengandung biji-bijian yang berasal dari Ukraina juga.

Perlu diketahui, biji-bijian Ukraina telah menjadi sorotan di media, saat terjadi konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

UE mengizinkan impor pertanian bebas bea dari negara penghasil biji-bijian utama pada tahun lalu, konon untuk membantunya menjangkau pelanggannya di Afrika dan Timur Tengah.

Namun, sebagian besar biji-bijian yang diekspor akhirnya tersangkut di UE, terutama di negara-negara anggota timur blok tersebut.

Baca juga: Rusia Perpanjang Perjanjian Ekspor Biji di Laut Hitam dengan Ukraina Selama 60 Hari

Gandum murah yang membanjiri pasar telah memicu aksi protes dari petani lokal, dengan petani Bulgaria dan Rumania memblokir jalan yang melintasi negara mereka pada minggu lalu.

Para petani menyalahkan penurunan harga biji-bijian yang diproduksi di dalam negeri karena masuknya produk Ukraina.

Ekspor bebas bea, dikombinasikan dengan kesulitan dalam menjual biji-bijian lebih jauh, telah membuat harga semakin anjlok.

Para petani kini menuntut untuk tidak memperpanjang status bebas bea produk pertanian Ukraina tanpa peraturan tambahan, seperti biaya simpanan impor kuota dan aturan anti-dumping untuk mengontrol arus masuk.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas