Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Mulai Memanas-manasi Jepang, Gelar Latihan & Inspeksi Militer Mendadak di Northern Territories

Rusia akan melakukan latihan untuk mengantisipasi pendaratan dan memukul mundur wilayah utara yang ingin dikembalikan Jepang dan di Pulau Sakhalin.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Rusia Mulai Memanas-manasi Jepang, Gelar Latihan & Inspeksi Militer Mendadak di Northern Territories
Foto KYODONEWS
Kapal Armada Pasifik Rusia di Vladivostok, April 2019. Rusia mulai memanas-manasi Jepang dengan mengumumkan akan melakukan latihan pendaratan dan inspeksi militer darurat di Northern Territories, wilayah yang diakui milik Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Rusia mulai memanas-manasi Jepang dengan mengumumkan akan melakukan latihan pendaratan dan inspeksi militer darurat di Northern Territories, wilayah yang diakui milik Jepang.

"Menteri Pertahanan Rusia Shoigu mengatakan kemarin bahwa Armada Pasifik Rusia, yang berkantor pusat di Vladivostok di Timur Jauh, telah memasuki tingkat kesiapan tempur yang tinggi dengan melakukan inspeksi mendadak," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (14/4/2023).

Pada saat itu, ia mengumumkan bahwa Rusia akan melakukan latihan untuk mengantisipasi pendaratan dan memukul mundur wilayah utara yang ingin dikembalikan Jepang dan di Pulau Sakhalin.

Hal tersebut juga disiarkan oleh televisi pemerintah Rusia.

Baca juga: Dokumen Rahasia Pentagon: China Setuju Kirim Senjata untuk Rusia, tapi Minta Pengiriman Dirahasiakan

"Jika Rusia meluncurkan serangan nuklir, di mana AS akan membalas? Hal ini akan mengejutkan dari latihan tabletop yang dilakukan dalam pemerintahan AS dan jelas Rusia kini sedang memanasi Jepang," tambahnya.

Shoigu menjelaskan bahwa tujuan inspeksi dan latihan adalah untuk "menghentikan musuh virtual menyerang lautan."

Berita Rekomendasi

Meskipun dia tidak menyebutkan nama negara itu, referensi untuk pertahanan Wilayah Utara memperjelas bahwa latihan itu ditujukan sebenarnya kepada Jepang yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan bergabung dengan sanksi terhadap Rusia oleh Amerika Serikat dan Eropa.

"Bukan tidak mungkin serangan balik dari pihak Jepang tidak bisa dihindari nantinya."

Northern Territories adalah bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah Jepang yang tidak pernah dikuasai oleh negara asing.

Jepang dan Rusia membangun perbatasan timbal balik antara Pulau Etorofu dan Pulau Uruppu di bawah Perjanjian Perdagangan, Navigasi, dan Delimitasi antara Jepang dan Rusia yang ditandatangani pada tanggal 7 Februari 1855.

Selanjutnya, dalam Perjanjian Pertukaran Sakhalin untuk Kepulauan Kurile (1875), Jepang menyerahkan hak dan kepemilikan atas seluruh Sakhalin ke Rusia dengan imbalan penyerahan Kepulauan Kurile (18 pulau yang membentang dari Shumshu hingga Uruppu) oleh Rusia ke Jepang.

Baca juga: Rusia Temukan Bukti AS Bikin Senjata Biologis untuk Ukraina di Donetsk, Lugansk dan Kherson

Itulah yang disebut Northern Territories.

Pada akhir Perang Dunia II, Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang pada 9 Agustus 1945, mengabaikan Pakta Netralitas Jepang-Soviet yang masih berlaku, dan memulai invasi ke Kepulauan Kurile pada 18 Agustus setelah Jepang menerima Potsdam Deklarasi.

Kemudian menduduki seluruh Wilayah Utara dari 28 Agustus hingga 5 September, secara sepihak "memasukkan" pulau-pulau itu ke dalam Uni Soviet.

Dalam Perjanjian Perdamaian San Francisco 1951, Jepang mencabut semua hak, kepemilikan, dan klaim atas Kepulauan Kurile, tetapi Empat Kepulauan Utara di Northern Territories tidak pernah dimasukkan di antara Kepulauan Kurile.

Selain itu, Uni Soviet juga dengan curang menolak menandatangani Perjanjian Perdamaian San Francisco.

Itulah asal mula masalah Northern Territories terjadi antara Rusia dan Jepang.

Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas