Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Macron Berpidato di Tengah Kemarahan Pendemo Atas Reformasi Pensiun Prancis

Presiden Prancis Emmanuel Macron mendengar kemarahan publik atas kenaikan usia pensiun di negaranya dari 62 tahun menjadi 64 tahun

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Macron Berpidato di Tengah Kemarahan Pendemo Atas Reformasi Pensiun Prancis
Bloomberg
Presiden Prancis Emmanuel Macron 

"Dalam beberapa minggu dan bulan mendatang... kami bertekad untuk mempercepat," katanya kepada dewan nasional partai Renaissance pada Sabtu.

Pemerintah Prancis mulai mengerjakan sebuah undang-undang yang dimaksudkan untuk meningkatkan kondisi kerja karyawan dan menurunkan tingkat pengangguran menjadi sekitar 5 persen, yang menjadi salah satu komitmen Macron.

Sementara tingkat pengangguran Perancis baru-baru ini mencapai 7,2 persen, tingkat terendah sejak 2008.

Baca juga: Macron Desak Eropa Jauhi Perseteruan Antara AS dan China Soal Taiwan

Menghadapi pelemahan di parlemen, di mana aliansi sentrisnya kehilangan mayoritas absolut dalam pemilihan legislatif pada tahun lalu, pemerintah Macron perlu mendapatkan dukungan dari anggota parlemen dari berbagai kekuatan politik untuk mendorong programnya.

Hal ini mungkin akan menjadi tugas yang berat di tengah iklim protes yang dipicu oleh reformasi pensiunnya yang mengincar jaring pengaman sosial Prancis.

Borne mengatakan ia "yakin masih mungkin" untuk meloloskan rancangan undang-undang di parlemen, dengan bernegosiasi bersama anggota parlemen dari sayap kiri dan kanan berdasarkan kasus per kasus.

Serikat-serikat buruh yang telah berada di garis depan aksi protes, memobilisasi jutaan pengunjuk rasa dalam 12 hari demonstrasi dan pemogokan nasional sejak Januari.

BERITA REKOMENDASI

Mereka bersumpah untuk terus berjuang dan menyerukan protes massal lainnya akan terjadi pada tanggal 1 Mei, yang merupakan Hari Buruh Internasional.

Perubahan pensiun disahkan menjadi undang-undang pada Sabtu, sehari setelah badan konstitusional negara itu menolak beberapa bagian dari undang-undang tersebut tetapi menyetujui usia pensiun minimum yang lebih tinggi.

Perubahan penting tersebut, yang merupakan inti dari rencana Macron dan menjadi fokus protes para penentangnya, dimaksudkan untuk menjadi ukuran yang menunjukkan masa jabatan kedua Macron.

Namun, hal ini harus dibayar mahal oleh presiden Prancis karena jajak pendapat menunjukkan popularitasnya telah jatuh ke level terendah dalam empat tahun terakhir.

Pemerintahnya berargumen bahwa mengharuskan orang untuk bekerja dua tahun lebih lama sebelum memenuhi syarat untuk mendapatkan pensiun, diperlukan untuk menjaga agar sistem pensiun tetap bertahan seiring dengan bertambahnya usia penduduk.

Sedangkan para penentang reformasi pensiun mengusulkan untuk menaikkan pajak bagi orang kaya atau pemberi kerja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas